<p>Kantor Pusat PT Bank Jago Tbk yang sahamnya dibeli Gojek Indonesia / Dok. Bank Jago</p>
Perbankan

Rasio BOPO Menukik, Laba Bersih Bank Jago Melonjak 355 Persen pada 2023

  • Penyaluran kredit Bank Jago juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. Total pinjaman pada akhir tahun 2023 mencapai Rp13 triliun, naik 38% dari tahun sebelumnya.
Perbankan
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA – PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatat lonjakan pada laba bersih hingga 355% secara year-on-year (yoy) pada 2023 seiring dengan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang menukik tajam.

Penyaluran kredit Bank Jago juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. Total pinjaman pada akhir tahun 2023 mencapai Rp13 triliun, naik 38% dari tahun sebelumnya. 

Bank Jago juga menjaga kualitas penyaluran kredit dengan mengutamakan kolaborasi dengan berbagai mitra sehingga berhasil mempertahankan rasio kredit bermasalah (Nonperforming Loan/NPL) gross di level 0,8%.

Baca Juga: 5 Besar Bank Digital, Cek Jurus Jitu Bank Jago Raup Laba Rp40,51 Miliar

Pertumbuhan kredit yang positif turut berdampak pada pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp1,6 triliun sepanjang tahun 2023 dengan kenaikan 18% yoy. 

Selain itu, pendapatan berbasis komisi juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 39,66% menjadi Rp19,33 miliar. Tidak hanya itu, pendapatan dari sumber lain juga melonjak tajam mencapai Rp177,7 miliar, meningkat sebesar 176,85% dari tahun sebelumnya.

Bank Jago juga berhasil menekan rasio BOPO menjadi 95,83%, menurun sebesar 336 basis poin (bps) dari tahun sebelumnya. Hal ini menandakan peningkatan efisiensi dalam operasional perbankan.

Meskipun terjadi penurunan pada rasio margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) menjadi 9,45% dari tahun sebelumnya, namun rasio profitabilitas bank mengalami peningkatan. 

Rasio imbal balik ekuitas (Return on Asset/ROE) naik menjadi 1,02%, sedangkan rasio imbal balik aset (Return on Asset/ROA) juga meningkat menjadi 0,49%.

Laba bersih setelah pajak Bank Jago juga mengalami peningkatan yang signifikan, mencapai Rp72 miliar atau naik 355% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat angka sebesar Rp15,91 miliar.

Bank Jago juga berhasil menambah jumlah nasabahnya menjadi 10,2 juta nasabah pada akhir 2023, termasuk 8,1 juta nasabah yang menggunakan Aplikasi Jago. Jumlah pengguna Aplikasi Jago bahkan bertambah signifikan menjadi 3 juta nasabah dibandingkan tahun sebelumnya.

Peningkatan jumlah pengguna Aplikasi Jago juga berdampak positif pada pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), yang mencapai Rp12,1 triliun pada akhir tahun 2023, meningkat 46% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Lebih dari dua pertiga DPK berasal dari rekening giro dan tabungan (Current Account Saving Account/CASA), menunjukkan kepercayaan nasabah terhadap layanan perbankan yang disediakan Bank Jago.

Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung mengatakan, pertumbuhan signifikan ini menunjukkan efektivitas strategi inovasi dan kolaborasi yang diusung Bank Jago.

Salah satu langkah strategis yang diambil adalah peluncuran GoPay Tabungan by Jago pada Oktober 2023. Melalui kolaborasi dengan GoPay, produk ini menjadi rekening tabungan yang memudahkan transaksi sehari-hari melalui Aplikasi GoPay dan Gojek.

“Sejak awal Bank Jago konsisten mengedepankan inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital sebagai unique value proposition kami. Kolaborasi dengan mitra strategis kami, termasuk ekosistem GoTo, menjadi pintu masuk nasabah untuk mengakses produk dan layanan perbankan Jago,” kata Arief melalui keterangan yang diterima TrenAsia, Jumat, 22 Maret 2024.

Baca Juga: Rilis Jago Digital Academy, Bank Jago Jemput Generasi Talenta Teknologi

Arief menegaskan komitmen bank dalam menghadirkan nilai tambah melalui inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital. Kerja sama dengan mitra strategis, termasuk ekosistem GoTo, menjadi kunci dalam memperluas akses nasabah terhadap produk dan layanan perbankan Jago.

Arief menyatakan optimisme terhadap momentum positif yang diraih Bank Jago pada tahun 2023. Hal ini menjadi landasan kuat untuk pertumbuhan yang berkelanjutan di tahun-tahun mendatang. 

Hingga akhir 2023, Bank Jago berhasil membukukan aset sebesar Rp21,3 triliun, dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacty Ratio/CAR) mencapai 62%, menunjukkan kekuatan modal yang memadai untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.

Selain fokus pada pertumbuhan bisnis, Bank Jago juga aktif dalam menjaga keberlanjutan dan memajukan kualitas sumber daya manusia Indonesia, terutama dalam industri keuangan digital.