<p>Lanskap pemukiman padat warga diambil dari kawasan Grogol, Jakarta, Kamis, 5 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Rasio Utang Negara Terhadap PDB 38,1 Persen, BI Tetap Pede

  • JAKARTA – Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia mencatatkan angka senilai US$417,5 miliar per kuartal IV-2020. Utang tersebut tumbuh 3,5% year on year (yoy), melambat dari kuartal III-2020 sebesar 3,9% yoy. Kendati begitu, Bank Indonesia (BI) menilai struktur ULN masih tergolong sehat. “BI dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia mencatatkan angka senilai US$417,5 miliar per kuartal IV-2020.

Utang tersebut tumbuh 3,5% year on year (yoy), melambat dari kuartal III-2020 sebesar 3,9% yoy. Kendati begitu, Bank Indonesia (BI) menilai struktur ULN masih tergolong sehat.

“BI dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya,” kata Erwin Haryono, Kepala Departemen Komunikasi BI dalam keterangan resmi, Senin, 15 Februari 2021.

Struktur ULN yang sehat tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir kuartal IV-2020 di kisaran 39,4%. Meskipun harus diakui, rasionya meningkat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sebesar 38,1%.

Masih terjaganya utang juga tercermin dari besarnya pangsa ULN berjangka panjang yang mencapai 89,1% dari total ULN.

Adapun, peran ULN dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional. Namun dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.

Menurut bank sentral, naiknya ULN akhir tahun lalu mengindikasikan terjaganya kepercayaan investor. Sehingga, mendorong masuknya aliran modal asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN).

Di samping adanya penarikan sebagian komitmen pinjaman luar negeri untuk penanganan COVID-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Utang tersebut mendukung belanja prioritas seperti sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,9% dari total ULN Pemerintah). Sektor konstruksi (16,7%), sektor jasa pendidikan (16,7%).

Sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (11,9%), serta sektor jasa keuangan dan asuransi (11,1%).