
Rata-Rata Harga LPG 3 Kg Alami Kenaikan 64,3 Persen
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut rata-rata harga subsidi Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 Kilogram (Kg) sebesar Rp8.781.
Industri
JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut rata-rata harga subsidi Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 Kilogram (Kg) sebesar Rp8.781.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan, harga tersebut mengalami kenaikan sebesar 64,3% dari tahun sebelumnya.
“Sementara untuk harga keekonomian yang sudah termasuk margin agen dan ditambah Pajak Pertambahan Nilai (PPN), pada tahun ini harganya Rp12.000 per kg,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa, 25 Mei 2021.
Sepanjang 2021, kata Bob, pagu subsidi untuk LPG 3 kg yang ditetapkan sebesar Rp36,56 triliun. Sementara untuk tahun lalu, realisasi subsidi sesuai dengan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yakni sebesar Rp40,25 triliun.
Penyaluran LPG April 2021
Sebagai informasi, total distribusi LPG 3 Kg pada periode April 2021 tercatat sebanyak 2.416.193 Metrik Ton (MT). Penyaluran tersebut setara dengan 32,21% dari kuota nasional yang sebesar 7.500.000 MT.
Tutuka menyebut, realisasi penyerapan tersebut membutuhkan subsidi sebesar Rp15,04 triliun. Namun, ia mengaku realisasi ini lebih rendah dibandingkan dengan kuota per bulan yang dipatok sebesar 99,81%. Padahal, sebelumnya penyaluran LPG 3 Kg pada bulan Maret tercatat melebihi kuota dibandingkan periode Januari dan Februari.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Menurutnya, hal ini disebabkan oleh jumlah hari penyaluran yang lebih banyak, yaitu 27 hari.
“Selain itu, faktor lain dipengaruhi oleh adanya penambahan jumlah subpenyalur atau pangkalan untuk mengejar target One Village One Outlet (OVOO),” kata Tutuka dalam keterangan resmi, Selasa, 25 Mei 2021.
Adapun target penyaluran tahun ini, Tutuka mengaku akan meningkatkan jumlah pangkalan agar penyaluran LPG dapat mencapai pelosok desa. Hal ini dianggap mampu mengurangi penjualan ke pengecer.
Kemudian, pihaknya juga akan mengembangkan jaringan pendistribusian LPG 3 Kg untuk daerah yang baru dan akan dikonversi. Nantinya, Kementerian ESDM akan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk melakukan pengawasan dan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan kuota.
“Dua belas pemerintah daerah di tingkat provinsi dan 154 pemerintah daerah di tingkat kabupaten/kota telah membuat kebijakan penggunaan LPG nonsubsidi bagi ASN dan nonusaha mikro,” terang Tutuka.
Sebagai informasi, kuota LPG 3 Kg secara nasional pada tahun tahun ini dipatok sebanyak 7,5 juta MT. Jumlah tersebut sudah termasuk rencana konversi LPG tabung 3 Kg untuk rumah tangga dan usaha mikro di Indonesia Timur. Adapun alokasi khusus untuk kebutuhan force major dan kelangkaan juga telah ditetapkan sebanyak 7.435.335 MT.