<p>Ratu Catherine II</p>
Nasional & Dunia

Ratu Ternyata Lebih Sering Perang Dibandingkan Raja

  • Jakarta-Biasanya, wanita selalu dilambangkan sebagai sosok yang lebih lembut dibandingkan laki-laki. Mereka juga lebih jalan damai dibandingkan konflik atau perang. Tetapi sebuah studi terkini menunjukkan hal yang sedikit mengejutkan. Sebuah penelitian dilakukan para ahli Amerika untuk menganalisis situasi kerajaan-kerajaan di Eropa pada lalu baik di bawah kepemimpinan raja ataupun ratu. Penelitian dilakukan di Eropa antara […]

Nasional & Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

Jakarta-Biasanya, wanita selalu dilambangkan sebagai sosok yang lebih lembut dibandingkan laki-laki. Mereka juga lebih jalan damai dibandingkan konflik atau perang. Tetapi sebuah studi terkini menunjukkan hal yang sedikit mengejutkan.

Sebuah penelitian dilakukan para ahli Amerika untuk menganalisis situasi kerajaan-kerajaan di Eropa pada lalu baik di bawah kepemimpinan raja ataupun ratu. Penelitian dilakukan di Eropa antara tahun 1480 hingga 1913 dengan mencakup 193 pemerintahan di 18 negara.

Para peneliti menguji apakah ada lebih banyak kedamaian di bawah pemerintahan wanita atau pria. Hasilnya, justru ratu memiliki kemungkinan 39 persen poin lebih besar daripada raja untuk berperang selama berabad-abad.

Studi ini termasuk menganalisa era Ratu Elizabeth I dari Inggris, yang terkenal mengalahkan Armada Spanyol pada 1588. Selain itu juga meneliti Ratu Catherine II yang dikenal sebagai Catherine the Great, Ratu ini menjadikan Rusia kekuatan hebat di abad ke-18, dan Isabella I dari Kastilia yang membantu Spanyol mendominasi dunia pada abad ke-15 dan ke-16.

Para peneliti menemukan bahwa ketika sebuah negara diperintah oleh seorang ratu,  justru lebih mungkin berpartisipasi dalam konflik daripada jika itu dipimpin oleh seorang raja.

Ratu juga lebih mungkin diserang. Para ahli percaya ini mungkin karena kekuatan asing melihat penguasa perempuan sebagai ‘kekuatan lembut’ hingga negara mereka lebih rentan.

Studi ini disusun oleh para akademisi di Chicago University dan College of William & Mary di Virginia. “Kami menemukan bahwa pemerintahan ratu lebih banyak terlibat dalam perang antar negara dibandingkan pemerintahan raja. Ratu juga lebih mungkin mendapatkan wilayah selama masa pemerintahan mereka,” tulis penelitian itu sebagaimana dikutip Daily Mail Sabtu 9 November 2019.

Para penulis mengatakan temuan mereka bertentangan dengan perspektif umum bahwa perempuan tidak lebih kejam daripada laki-laki, dan bahwa negara yang dipimpin  perempuan akan lebih damai daripada negara yang dipimpin oleh laki-laki.

Satu alasan yang mungkin untuk agresi ratu yang lebih besar daripada raja adalah untuk membuktikan bahwa mereka bukan pemimpin lemah.

Studi ini muncul setelah penulis Kanada Steven Pinker mengklaim pria merencanakan ‘hampir semua perang dunia dan genosida’.

Penulis Amerika Francis Fukuyama juga bersikeras bahwa peningkatan penguasa perempuan telah menyebabkan peningkatan perdamaian di seluruh dunia.