<p>Ilustrasi: Dokter Maria Fransisca Liu (kanan) bersama staf perawat melayani pelanggan di ruang treatment Klinik Kecantikan ERHA di Jakarta, Jumat 19 Juni 2020. Memasuki tahapan New Normal klinik kecantikan ERHA menerapkan Clinic Safety Commitment, seperti mewajibkan seluruh staf dan dokter yang bertugas untuk melakukan pengecekan suhu dan menggunakan APD selama melayani pelanggan. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

Ratusan Ahli Sebut Virus Corona Bisa Menular Lewat Udara, Desak WHO Ubah Saran

  • NEW YORK- Ratusan ilmuwan menyebutkan terdapat bukti bahwa virus corona dalam partikel yang lebih kecil di udara dapat menginfeksi orang. Untuk itu mereka mendesak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) agar meralat rekomendasi mereka. WHO mengatakan penyakit virus corona menyebar terutama dari orang ke orang melalui cairan dari hidung atau mulut, yang dikeluarkan ketika penderita COVID-19 batuk, […]

Amirudin Zuhri

NEW YORK- Ratusan ilmuwan menyebutkan terdapat bukti bahwa virus corona dalam partikel yang lebih kecil di udara dapat menginfeksi orang. Untuk itu mereka mendesak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) agar meralat rekomendasi mereka.

WHO mengatakan penyakit virus corona menyebar terutama dari orang ke orang melalui cairan dari hidung atau mulut, yang dikeluarkan ketika penderita COVID-19 batuk, bersin atau berbicara.

Sebagaimana dilaporkan New York Times 4 Juli 2020, dalam surat terbuka kepada badan tersebut, yang rencananya bakal diterbitkan di jurnal ilmiah pekan depan oleh para peneliti, disebutkan 239 ilmuwan di 32 negara menggarisbawahi bukti yang menunjukkan partikel yang lebih kecil mampu menginfeksi orang.

Apakah terbawa oleh tetesan yang lebih besar yang meningkat melalui udara setelah bersin, atau melalui tetesan yang diembuskan yang jauh lebih kecil, yang mungkin mengisi ruangan, virus corona ditularkan melalui udara dan mampu menginfeksi orang ketika bernapas.

WHO mengatakan bahwa bukti virus mengudara tidak meyakinkan. “Secara khusus dalam beberapa bulan terakhir, kami berulang kali menyatakan bahwa kami menganggap penularan melalui udara sebagai hal yang mungkin namun tentu saja tidak didukung oleh bukti yang kuat bahkan jelas,” kata Dr. Benedetta Allegranzi, kepala teknis pencegahan dan pengendalian penyakit WHO, seperti dilansir New York Times.