Raup Pendapatan Rp4,4 Triliun, Laba Bersih PT Timah (TINS) Meroket 5.713 Persen
- Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp601 miliar pada kuartal pertama 2022 atau naik 5.713% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Korporasi
JAKARTA – PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan kinerja positif pada periode kuartal I-2022. Selama tiga bulan pertama tahun ini, pendapatan serta laba bersih perseroan mengalami pelesatan.
Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp601 miliar pada kuartal pertama 2022 atau naik 5.713% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Selain disebabkan oleh naiknya harga logam timah, hal ini juga dikarenakan efektifitas perseroan dalam menekan biaya operasional.
Peningkatan keuntungan perseroan ditopang oleh pendapatan yang melesat 80% year-on-year (yoy) menjadi Rp4,4 triliun hingga Maret 2022. Naiknya profitabilitas TINS terlihat pula dari naiknya EBITDA sebesar 213% menjadi Rp1,1 triliun dari sebelumnya Rp347 miliar.
Pada periode yang sama, liabilitas perseroan sebesar Rp7,4 triliun atau turun 12% dibandingkan posisi akhir tahun 2021 Rp8,4 triliun. Sedangkan, posisi ekuitas naik 11% menjadi Rp7,0 triliun dari 31 Desember 2021, Rp6,3 triliun. Adapun nilai aset perseroan pada kuartal pertama tahun ini turut terkerek 2% yoy menjadi Rp14,4 triliun berbanding Rp14,4 pada 31 Maret 2021.
Sementara itu, posisi kas operasi perseroan meroket 111% menjadi Rp2,1 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp900 miliar. Pinjaman bank dan utang obligasi pada triwulan pertama 2022 turun signifikan menjadi Rp3,7 triliun dari sebelumnya Rp5,1 triliun.
Dari kinerja operasi, produksi bijih timah pada kuartal I-2022 tercatat sebesar 4.508 ton atau turun 11% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 5.037 ton. Dari jumlah tersebut 35% atau 1.583 ton berasal dari penambangan darat.
Sedangkan sisanya 65% atau 2.925 ton berasal dari penambangan laut. Produksi logam timah pada tiga bulan pertama tahun ini turun sebesar 8% menjadi 4.820 Mton dari periode yang sama tahun lalu sebesar 5.220 Mton.
Adapun penjualan logam timah tercatat sebesar 5.703 Mton atau turun sebesar 4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 sebesar 5.912 Mton. Harga jual rerata logam timah pada triwulan satu 2022 sebesar US$43.946 per Mton atau melonjak 76% dibandingkan dengan tahun lalu senilai US$24.992 per Mton.
Di lantai bursa, saham TINS melemah 0,30% menuju level harga Rp1.670 pada penutupan perdagangan Rabu, 18 Mei 2022. Dalam sehari, saham emiten pelat merah itu bergerak pada rentang Rp1.630 – Rp1.705.