Raup Rp41,2 M, YOII Jadi Perusahaan Asuransi Digital Pertama yang Melantai di BEI
- Semua proses operasional, mulai dari informasi produk hingga pengajuan klaim, telah dirancang untuk dilakukan secara online melalui platform digital seperti aplikasi mobile, situs web, atau media sosial. Dengan demikian, pelanggan dapat mengakses layanan dengan lebih mudah dan cepat.
IKNB
JAKARTA - PT Asuransi Digital Bersama Tbk, perusahaan asuransi yang berfokus pada produk asuransi gaya hidup (lifestyle) berbasis teknologi informasi, kini resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham YOII. Pencatatan ini berlangsung pada Rabu, 8 Januari 2025, menjadikan perusahaan ini sebagai emiten pertama yang melantai di bursa pada awal tahun 2025. YOII sendiri merupakan perusahaan asuransi digital pertama yang melantai di BEI.
Antusiasme Publik Sambut IPO Saham YOII
Melalui penawaran umum saham yang berlangsung pada 31 Desember 2024 hingga 6 Januari 2025, saham YOII mendapatkan respons positif dari publik. Permintaan atas saham ini mencapai oversubscribe sebanyak 18,35 kali dari target awal yang ditetapkan, yaitu 412.087.500 lembar saham atau setara dengan 12,03% dari total modal yang ditempatkan.
Harga penawaran untuk saham perdana ini ditetapkan sebesar Rp100 per lembar, sehingga perusahaan berhasil menghimpun dana segar hingga Rp41,20 miliar.
- Di Balik Lonjakan Saham PGAS, Broker-broker Ini Timbun Segini
- Menghitung Cukai Rokok SKT: Djarum, Gudang Garam, hingga Dji Sam Soe
- Gibran Kena Efek, PAN Minta Warga Tak Protes Berlebihan Soal Pemecatan STY
Dalam aksi korporasi ini, PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk ditunjuk sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Direktur Utama PT Asuransi Digital Bersama Tbk, Adi Wibowo Adisaputro, menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan IPO ini.
“Kami bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pencapaian milestone baru ini. IPO ini bukan hanya langkah strategis bagi perusahaan, tetapi juga menjadi sejarah sebagai emiten pertama di tahun 2025 yang terdaftar di BEI,” ujar Adi melalui siaran pers yang diterima TrenAsia, Rabu, 8 Januari 2025.
Transformasi Digital yang Optimis
Adi Wibowo menyatakan bahwa awal tahun 2025 merupakan momentum yang tepat untuk perusahaan melantai di pasar modal.
Dengan melangsungkan transformasi dari bisnis asuransi konvensional ke digital, perusahaan kini memiliki akses yang lebih luas terhadap jejaring bisnis dan sumber pendanaan. Hal ini memberikan peluang besar untuk memperkuat posisi perusahaan di pasar asuransi yang berkembang pesat.
“Dengan IPO ini, kami berharap dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga untuk industri keuangan dan asuransi nasional secara keseluruhan. Dana hasil IPO ini akan digunakan sepenuhnya untuk memperkuat struktur modal perusahaan,” tambahnya.
Alokasi Dana Hasil IPO
Adi menjelaskan bahwa sekitar 80% dari dana yang diperoleh akan dialokasikan untuk strategi pemasaran, distribusi produk, dan meningkatkan kesadaran merek (brand awareness).
Sementara itu, 20% sisanya akan dimanfaatkan untuk pengembangan aplikasi “insurance wallet” beserta infrastruktur penunjang seperti pusat data (data center), web hosting, keamanan sistem, penggunaan kecerdasan buatan (AI), serta pengembangan sumber daya manusia.
Termasuk dalam alokasi ini adalah perekrutan karyawan baru untuk posisi di bidang teknologi informasi, teknis, dan operasional.
Baca Juga:
Inovasi Layanan Digital
PT Asuransi Digital Bersama Tbk memiliki sejumlah keunggulan dalam pengembangan layanan asuransi berbasis digital.
Semua proses operasional, mulai dari informasi produk hingga pengajuan klaim, telah dirancang untuk dilakukan secara online melalui platform digital seperti aplikasi mobile, situs web, atau media sosial. Dengan demikian, pelanggan dapat mengakses layanan dengan lebih mudah dan cepat.
Perusahaan juga menargetkan untuk mengurangi ketergantungan pada dokumen fisik dan mempercepat proses administrasi yang sebelumnya memakan waktu.
Pengajuan asuransi dan klaim kini dapat dilakukan secara seamless, cukup dengan mengunggah dokumen yang diperlukan melalui platform digital.
Produk asuransi yang ditawarkan juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup masyarakat modern. Pelanggan dapat memilih cakupan perlindungan, durasi pertanggungan, hingga premi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran masing-masing.
- Perankan Transgender di Squid Game 2, Ini Rekomendasi Drama Park Sung-Hoon
- LK21 dan LokLok Ilegal, Berikut 5 Aplikasi Nonton Film dan Drama Lengkap dan Aman
- CBDK Patok Harga IPO di Level Rp4.060, Target Saham Diproyeksikan Naik 157 Persen
Strategi Pemasaran yang Terintegrasi
Untuk menjangkau lebih banyak konsumen, perusahaan akan memusatkan upaya pada pemasaran digital. Seluruh proses pemasaran dan penjualan akan diintegrasikan secara online, memungkinkan pengelolaan data pelanggan yang lebih terstruktur dan efisien.
Teknologi terkini seperti kecerdasan buatan (AI), analitik data, dan pemrosesan bahasa alami akan dimanfaatkan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan sekaligus efisiensi operasional perusahaan.
Teknologi ini memungkinkan analisis risiko yang lebih baik, pemrosesan data yang lebih cepat, dan pemberian rekomendasi yang relevan bagi pelanggan. Perusahaan juga memanfaatkan data pelanggan, termasuk informasi demografis, riwayat klaim, dan perilaku konsumen, untuk mengembangkan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar.