<p>Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi / Mitrakeluarga.com</p>
Korporasi

Rawat Inap Meningkat, Laba Mitra Keluarga Karyasehat Melesat 59,15 Persen

  • Laba bersih perusahaan tersebut melonjak 59,15% menjadi Rp316,34 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, MIKA mencatat laba Rp198,77 miliar.

Korporasi

Reza Pahlevi

JAKARTA – Pengelola Rumah Sakit Mitra Keluarga, PT Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA), mencatatkan kinerja positif di kuartal pertama 2021.

Laba bersih perusahaan tersebut melonjak 59,15% menjadi Rp316,34 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, MIKA mencatat laba Rp198,77 miliar.

Mengutip laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), kenaikan laba MIKA tidak terlepas dari meningkatnya juga pendapatan sebesar 37,62% menjadi Rp1,2 triliun. Pendapatan ini naik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp874,72 miliar.

Dalam catatan atas laporan keuangan, meningkatnya pendapatan MIKA didapat dari meningkatnya jumlah rawat inap yang tumbuh 47,66% menjadi Rp812,97 miliar dari sebelumnya Rp550,56 miliar.

Kontribusi terbesar rawat inap didapat dari obat dan perlengkapan medis yang menyumbang Rp378,38 miliar dari total rawat inap. Jumlah ini meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp249,94 miliar.

Pendapatan dari jumlah rawat jalan juga meningkat 20,57% menjadi Rp390,82 miliar. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, jumlah rawat jalan menyumbang Rp324,15 miliar. Layanan penunjang medis mendominasi jumlah pendapatan rawat jalan sebesar Rp185,16 miliar.

Pendapatan dari Rumah Sakit Mitra Keluarga di Jakarta dan Jawa Barat masih mendominasi kontribusi pendapatan MIKA sebesar Rp956,99 miliar. Pendapatan ini meningkat 33,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp715,78 miliar.

Pendapatan dari rumah sakit di Tegal dan Surabaya juga meningkat 55,28% menjadi Rp246,8 miliar. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, pos pendapatan ini tercatat sebesar Rp158,93 miliar.

Adapun, liabilitas perusahaan tercatat meningkat 13,09% menjadi Rp967,17 miliar dari catatan akhir 2020 yang sebesar Rp855,19 miliar.

Liabilitas ini terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp654,02 miliar dan jangka panjang Rp313,13 miliar. Tercatat, utang pajak MIKA meroket 70,21% menjadi Rp230,76 miliar dari catatan akhir 2020 yang sebesar Rp135,57 miliar. (RCS)