<p>Ilustrasi: Rumah tapak milik emiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD) / Intiland.com</p>
Industri

Realisasi Capai 51,67%, Intiland Kantongi Marketing Sales Rp620 Miliar Pada Kuartal III-2020

  • JAKARTA – Emiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD) mengantongi marketing sales alias pra-penjualan sebesar Rp620 miliar sepanjang kuartal III-2020. Jika dibandingkan dengan target yang dibidik perseroan senilai Rp1,2 triliun, realisasi marketing sales itu baru mencakup 51,67%. Direktur Keuangan Intiland Development Archied Noto Pradono mengatakan segmen rumah tapak (landed house) menjadi kontributor terbesar dari perolehan […]

Industri
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

JAKARTA – Emiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD) mengantongi marketing sales alias pra-penjualan sebesar Rp620 miliar sepanjang kuartal III-2020. Jika dibandingkan dengan target yang dibidik perseroan senilai Rp1,2 triliun, realisasi marketing sales itu baru mencakup 51,67%.

Direktur Keuangan Intiland Development Archied Noto Pradono mengatakan segmen rumah tapak (landed house) menjadi kontributor terbesar dari perolehan marketing sales perseroan.

Archied menjelaskan sejumlah proyek rumah tapak yang menjadi andalan perseroan meliputi Serenia Hills, South Grove, Pinang Residence, Talaga Bestari, Magnolia Residence dan Graha Natura.

Produk properti rumah tapak milik emiten bersandi saham DILD itu dipasarkan dengan harga Rp186 juta hingga Rp18 miliar per unit. Perseroan juga menawarkan produk residensial dengan harga di bawah Rp2 miliar untuk segmen menengah ke bawah.

Adapun, tahun ini perusahaan properti itu menargetkan dapat meraup marketing sales di kisaran Rp1 triliun samapai Rp1,2 triliun. Target itu telah dipangkas perseroan karena pandemi COVID-19. Adapun, target marketing sales DILD mulanya sebesar Rp2,5 triliun.

Untuk mengejar target tersebut, Intiland melakukan berbagai strategi. Sejumlah strategi itu antara lain perseroan fokus pada digital marketing, memberikan program diskon, hingga bekerjasama dengan bank pemberi kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) dengan subsidi bunga dari perseroan.

Adapun sejumlah bank yang telah digandeng perseroan untuk berkolaborasi dalam penyaluran KPR dan KPA antara lain PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), serta PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).

Pada semester II-2020 ini, perseroan akan mencoba meluncurkan klaster-klaster baru pada proyek rumah tapak. Hal ini diharapakan dapat mendorong kinerja perusahaan dari sisi marketing sales tahun ini.

Selain itu, perseroan juga tengah fokus mengembangkan kawasan industri di Batang. Archied mengaku ada beberapa investor besar yang berminat untuk investasi di daerah tersebut. Kawasan industri tersebut memiliki luas 2.000 hektare. Dalam waktu dekat akan dibangun beberapa infrastruktur sehingga di semester kedua ini bisa mulai dipasarkan kepada investor.