Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan infrastruktur dasar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Tahap 1 di Kalimantan Timur selesai pada 2024.
Infrastruktur

Realisasi Investasi IKN Nusantara Tembus Rp47,5 Triliun

  • Perkembangan terbaru, OIKN mencatat 15 perusahaan asal Finlandia telah menyatakan minat mereka untuk melakukan investasi. Perusahaan-perusahaan ini berasal dari berbagai sektor, termasuk energi, kendaraan listrik, perusahaan telekomunikasi dengan fokus pada jaringan 5G dan 6G, serta sektor lainnya.

Infrastruktur

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melaporkan realisasi investasi yang telah mengalir ke pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara telah mencapai Rp47,5 triliun hingga saat ini.

Kepala OIKN Bambang Susantono, menyatakan angka tersebut mencakup periode sejak dimulainya pembangunan IKN hingga tahap keempat yang ditandai dengan peletakan batu pertama pada Januari 2024.

“Sepanjang 2023 realisasi investasi yang dicapai Rp41,4 triliun. Investasi bertambah Rp6,1 triliun hingga kini,” ujar Bambang. Realisasi investasi tersebut berasal dari investor swasta yang mencapai lebih Rp39,5 triliun, dan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekitar Rp8 triliun.

OIKN menargetkan investasi publik dalam proyek pembangunan Kota Nusantara sekitar Rp100 triliun pada akhir tahun 2024. Investasi ini dapat bersumber dari sektor swasta maupun BUMN.

Bambang menekankan kehadiran BUMN dan investor swasta yang telah terlibat sebelumnya dalam pembangunan Kota Nusantara dapat menciptakan suasana yang positif, yang diharapkan dapat menarik minat dari investor baru.

Meskipun dalam periode Pemilu, OIKN tetap optimis terhadap peningkatan jumlah investor yang bersedia menanamkan modal jangka panjang dalam pembangunan IKN pada tahun ini. “Kami yakin investasi Kota Nusantara tetap akan berjalan,” katanya. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan bahwa dana untuk pembangunan Kota Nusantara di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, diperkirakan mencapai sekitar Rp 466 triliun.

Jumlah ini diestimasi dengan sekitar 19-20% bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), sementara sisanya, sekitar 80%, diperoleh melalui investasi.

Perkembangan terbaru, OIKN mencatat 15 perusahaan asal Finlandia telah menyatakan minat mereka untuk melakukan investasi. Perusahaan-perusahaan ini berasal dari berbagai sektor, termasuk energi, kendaraan listrik, perusahaan telekomunikasi dengan fokus pada jaringan 5G dan 6G, serta sektor lainnya.

Minister of Economic Affairs and Employment Finland Wille Rydman mengatakan, perusahaan-perusahaan tersebut akan langsung meninjau kawasan dari IKN dalam waktu dekat.

“Kami berkomitmen kuat pada proyek IKN baik dalam bisnis maupun politik. Perusahaan di negara kami juga sangat memiliki keinginan kuat untuk terlibat,” terang Wille.