Realisasi Investasi Kuartal I-2022 Capai Rp282,4 triliun, Merata ke Luar Jawa
- Realisasi realisasi investasi di Indonesia pada kuartal I-2022 mencapai Rp282,4 triliun.
Nasional
JAKARTA - Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi kuartal I-2022 sebesar Rp282,4 triliun atau naik 16,9 % secara quarter on quarter (QoQ) dan naik 28, 5 % secara Year on Year (YoY).
Dari angka itu, penyebaran di pulau Jawa sebesar Rp133,7 triliun atau naik 26,9 % (YoY). Sedangkan, diluar Jawa sebesar Rp148,7 triliun atau naik 30,0 % (YoY).
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan kenaikan ini disebabkan kebijakan dan pengawasan terus menerus yang dilakukan oleh pemerintah selama ini.
“Pertumbuhan QnQ 16 persen berkat kebijakan negara dalam meramu investasi dan ada tracking,” ujar Bahlil dalam keterangan resminya, Rabu, 27 April 2022.
- Mengenal Web3, Istilah yang Merujuk pada Era Internet di Masa Depan
- Ramai Bagi-Bagi Dividen, IHSG Diprediksi Lesu Jelang Libur Lebaran 2022
- Intip Aset-Aset Doni Salmanan yang Disita Bareskrim Polri Terkait Kasus Quotex
Realisasi Investasi ini dihasilkan dari lima sektor utama yakni Industri Logam Dasar, Barang Logam Bukan Mesin dan Peralatan sebesar Rp39,7 triliun, Transportasi Gudang dan Telekomunikasi sebesar Rp39,5 triliun, Pertambangan sebesar Rp35,2 triliun, Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran sebesar Rp24,9 triliun serta Listrik, Gas dan Air sebesar Rp23,1 triliun.
Bahlil mengatakan Presiden Jokowi mengintruksikan untuk memeratakan realisasi investasi keseluruh negeri. Hal ini coba direalisasikan oleh Kementerian Investasi pada kuartal 1 tahun ini melalui bukti laporan persebaran realisasi investasi yang ada.
“Tidak ada artinya jika angka investasi naik tapi penyebarannya tidak merata,” ujar Bahlil.
Peta persebaran realisasi investasi terbesar terdapat di lima provinsi yakni, DKI Jakarta sebesar Rp40,4 triliun, Jawa Barat Rp39,5 triliun, Riau sebesar Rp23,7 triliun, Jawa Timur sebesar Rp23,6 triliun dan Sulawesi Tengah sebesar Rp20,0 triliun.
Sementara itu, Penanaman Modal Asing (PMA) pada kuartal I sebesar Rp135,2 triliun atau naik 13,3 % (QoQ) dan naik 25,1 % (YoY). Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada triwulan I sebesar Rp147,2 triliun atau naik 20,5 % (QoQ) dan naik 31,8 % (YoY).
Untuk lima besar lokasi PMA pada kuartal I 2022 yakni ada Sulawesi Tengah sebesar Rp 18,9 triliun, Jawa Barat sebesar 18,3 triliun, DKI Jakarta sebesar Rp17,4 triliun, Riau sebesar 14,6 triliun serta Maluku Uitara sebesar Rp10,8 triliun.
Bahlil mengapresiasi seluruh stakeholder yang terlibat dalam pemerataan realisasi investasi ditanah air. Berdasarakan data, realisasi investasi quartal I 2022 ini mulai merata diseluruh tanah air.
“Untuk PMA, ada tiga provinsi yang tidak ada di pulau jawa, dan yang menarik nomor satu yakni Sulawesi Tengah,”
Sedangkan, dilihat dari tahun 2020 hingga 2022, tren PMA dan PMDN selalu mengalami kenaikan. Pada 2020 kuartal 1 realisasi investasi sebesar 210,7 triliun, naik pada kuartal 1 tahun 2021 menjadi sebesar 219,7 triliun, lalu naik lagi pada kuartal 1 tahun 2022 menjadi sebesar Rp282,4 triliun.
Tren penyebaran realisasi investasi juga semakin merata. Penyebaran realisasi investasi di Jawa kuartal 1 tahun 2020 sebesar 51,4 % dan luar jawa 48,6 %. Pada kuartal 1 tahun 2021 di Jawa sebesar 47,9 % dan luar jawa sebesar 52 %. Selanjutnya, kuartal 1 tahun 2022 di Jawa sebesar 47, 2 % dan luar jawa sebesar 52, 8 %