Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia
Industri

Realisasi Investasi Kuartal III-2023 Tembus Rp374,4 T

  • Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melaporkan realisasi investasi pada kuartal III-2023 telah mencapai Rp374,4 triliun dari target tahun ini sebesar Rp1.400 triliun.

Industri

Debrinata Rizky

JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melaporkan realisasi investasi pada kuartal III-2023 telah mencapai Rp374,4 triliun dari total target tahun ini sebesar Rp1.400 triliun.

Realisasi ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sebesar 21,6% secara year on year (yoy). Menurut Bahlil, capaian realisasi investasi tersebut dapat menyerap sebanyak 516,467 tenaga kerja yang berasal dari dalam negeri bukan para pekerja asing atau TKA.

“Realisasi investasi kuartal III-2023 Rp374,4 triliun, naik 21,6 persen yoy,” kata Bahlil dalam konferensi pers kuartal III-2023 pada Jumat, 20 Oktober 2023.

Berdasarkan wilayah, realisasi investasi selama kuartal III-2023 untuk wilayah luar Jawa mencapai Rp190,9 triliun atau naik 51%. Disusul wilayah Jawa Rp183,5 triliun capai 49%.

Total realisasi investasi tertinggi masih dipegang oleh provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta mencapai Rp50,9 triliun, disusul Jawa Barat Rp49,5 triliun, Jawa Timur Rp38,9 triliun, Banten Rp28 triliun dan posisi terakhir Maluku Utara Rp27,8 triliun.

Sementara itu, kontribusi Penanaman Modal Asing (PMA) pada kuartal III-2023 mencapai Rp196,2 triliun atau 52,4% dari capaian periode ini. Angka ini lebih tinggi dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp178,2 triliun atau 47,6% dari capaian investasi periode ini.

Lima besar sektor yang paling banyak menyerap investasi ialah Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya Rp 56,9 triliun, Pertambangan Rp 41,9 triliun, Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi Rp 40,9 triliun.

Posisi keempat ada Industri Kimia dan Farmasi Rp 28,7 triliun dan Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran Rp 25,5 triliun. Jika dilihat dari sisi negara asal PMA pada kuartal III-2023 Singapura masih memimpin 5 besar mencapai US$4,4 miliar.

Disusul R.R. Tiongkok US$1,8 miliar, posisi ketiga ada Hongkong US$1,7 miliar, Jepang US$1,3 miliar dan Malaysia US$0,9 miliar.