<p>Manajemen emiten milik konglomerat Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) saat RUPS 2020 / Garudafood.com</p>
Industri

Refinancing, Garudafood Milik Sudhamek Kantongi Utang Rp2,66 Triliun

  • Emiten milik konglomerat Sudhamek Agoeng PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) berhasil memperoleh tambahan dana Rp2,66 triliun melalui skema kredit sindikasi.

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Emiten milik konglomerat Sudhamek Agoeng PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) berhasil memperoleh tambahan dana Rp2,66 triliun melalui skema kredit sindikasi. Pendanaan ini didapat usai perseroan meneken surat kesepakatan dengan pihak kreditor pada 5 Oktober lalu.

Beberapa bank terlibat dalam skema pendanaan tersebut. PT Bank DBS Indonesia, PT Bank BTPN Tbk (BTPN), Citibank NA Jakarta Branch, dan PT Bank HSBC Indonesia berperan sebagai kreditornya.

Selain itu, skema utang ini juga melibatkan Bank DBS Indonesia sebagai agen fasilitator (facility agent). DBS Bank Ltd dan Citigroup Global Markets Asia Ltd bertindak sebagai lead arrangers dan bookrunners yang dimandatkan.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Garudafood Paulus Tedjosutikno menerangkan, utang ini merupakan pinjaman tanpa jaminan yang diberikan pihak perbankan kepada perseroan. Jangka waktunya dipatok selama 60 bulan sejak penarikan awal dilakukan.

Rencananya, sambung Paulus, dana tersebut akan digunakan untuk membiayai pengembangan usaha perseroan dan entitas anak usahanya.

“Dan untuk refinancing atas utang bank yang dimiliki perseroan saat ini,” terang Paulus dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dinukil Kamis 8 Oktober 2020.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per Juni 2020, GOOD diketahui memiliki utang bank Rp1,21 triliun. Jumlah ini terdiri dari utang bank jangka panjang Rp884,47 miliar dan utang jangka pendek Rp330,74 miliar.

Akuisisi Saham Keju

Terlepas itu, diketahui pula bahwa fasilitas pinjaman ini didapatkan jelang sebulan setelah Garudafood meneken nota kesepahaman untuk pengambilalihan saham PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU). Dalam nota kesepahaman yang ditandatangani pada 17 September 2020 itu, GOOD berencana mengambil alih sekitar 55% saham KEJU.

TrenAsia.com pun telah menghubungi Head of Corporate and External Relations Garudafood Dian Astriani untuk mengetahui kemungkinan dana itu akan digunakan untuk membeli saham KEJU. Namun Dian enggan memberi komentar akan hal tersebut.

Dian hanya mengatakan bahwa untuk sementara informasi yang bisa dirilis hanyalah merujuk pada keterbukaan informasi yang telah disampaikan perseroan.

“Di mana tujuannya adalah untuk pengembangan usaha dan refinancing pinjaman yang ada. Kami tidak bisa ungkap informasi lebih dari hal tersebut. Terima kasih atas pengertiannya,” terang Dian melalui pesan singkat, Kamis 8 Oktober 2020.

Entah benar atau tidak dana itu akan digunakan untuk pembelian saham KEJU, yang pasti Garudafood sudah sempat mengungkapkan niatnya untuk membeli saham tersebut. Potensi nilai atas akuisisi saham ini mencapai Rp1 triliun.

Asumsi itu diambil dengan mengacu harga saham KEJU pada penutupan bursa Kamis 17 September 2020 yang berada di level Rp1.220 per lembar.

Sementara itu, jika melihat pada perdagangan bursa hari ini Kamis 8 Oktober 2020, saham KEJU kembali ditutup melemah 2,37% ke level Rp1.235. Sedangkan saham GOOD tumbuh 0,4% ke atau 5 poin ke posisi Rp1.255 per lembar.

Perusahaan industri makanan Garudafood dimiliki oleh konglomerat terkaya ke-42 di Indonesia versi majalah Forbes 2019 Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto. Dia ditaksir memiliki kekayaan US$745 juta setara Rp11 triliun. (SKO)