Regenerasi dari Founders ke Manajemen Profesional akan Perkuat Tata Kelola dan Bisnis Berkelanjutan GOTO
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memasuki era baru.
Korporasi
JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memasuki era baru. Regenerasi dari founders ke manajemen profesional sebagai upaya penguatan tata kelola perusahaan dalam rangka percepatan menuju profitabilitas dan pertumbuhan secara jangka panjang.
Regenerasi GOTO dengan formasi struktur terbarunya tersebut diumumkan secara resmi pada Rabu (08/02) sebagai penjelasan awal atas rencana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 2 Maret 2023.
Associate VP of Organization & Talent AC Ventures yang dikenal sebagai Pakar Talenta dan Organisasi Perusahaan, Derisa Zahara, memandang upaya regenerasi yang dilakukan GOTO melalui struktur barunya sebagai kemajuan signifikan.
”Sangat positif karena memang sejalan dengan kebutuhan praktis tata kelola perusahaan yang lebih rapih dan ketat lagi di saat GoTo Group sekarang menjadi perusahaan terbuka (public company)” ungkapnya, Kamis 9 Februari 2023.
Terlebih, menurutnya, sebagaimana juga dilakukan perusahaan besar pada umumnya, praktik tata kelola perusahaan yang baik dan lebih komprehensif akan berdampak positif kepada bisnis secara keseluruhan. ”Secara spesifik, seharusnya, pertama, operational performance itu lebih baik karena adanya alokasi resources yang cukup kuat dan sistem manajemen yang lebih efisien,” terusnya.
- Ciptakan Mimpi Buruk, Disney Bakal PHK 7.000 Karyawan
- Boyong ChatGPT, Valuasi Saham Microsoft Setara Lagi Dengan Apple
- Peningkatan Penggunaan Yuan China Diprediksi Bakal Jadi Boomerang Buat Rusia
- WhatsApp Akhirnya Luncurkan Update Fitur Status Baru yang Ditunggu Pengguna
Kedua, lanjut Derisa, terjalin hubungan yang lebih baik dengan stakeholders baik itu dari partner bisnis, pemerintah, maupun masyarakat. ”Ketiga, struktur yang lebih rapih juga akan menghindari risiko krisis,” jelasnya.
Derisa yang juga dikenal sebagai pakar scale-up talent dan struktur kepemimpinan start up ini melihat sejumlah high profile di jajaran Komisaris dan para ekspert manajemen GOTO akan mendukung terealisasinya praktik tata kelola perusahaan yang lebih baik itu. ”Sepertinya Group GoTo sudah merencanakan ini dengan baik dengan memperhatikan komposisi dan nominasi dari jajaran pimpinan terbarunya ini, yang seharusnya masing-masing membawa functional experience dan industry expertise-nya untuk GoTo,” jelasnya.
Seperti diketahui, sejumlah nama tokoh besar masuk dalam kandidat Dewan Komisaris GOTO. Di antaranya Agus D.W Martowardojo, Marjorie Lao, Patrick S. Walujo, dan Winato Kartono. Mereka akan mendampingi Komisaris Utama yaitu Garibaldi Thohir dan Komisaris William Tanuwijaya yang akan lebih fokus di perannya pada jabatan ini.
Di jajaran Direksi, penguatan juga dilakukan dengan mengusulkan dua nama yang berkompeten di bidangnya masing-masing yaitu Pablo Malay dan Nila Marita. GOTO juga menambahkan jabatan presiden di dalam struktur organisasinya untuk memimpin masing-masing unit bisnis.
Di bisnis on-demand akan dipimpin Catherine Hindra Sutjahyo. Lini bisnis e-Commerce akan dipimpin Melissa Siska Juminto dan lini bisnis Financial Services akan dipimpin Hans Patuwo. Ketiganya bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama GOTO yaitu Andre Soelistyo dan mengoptimalkan sinergi di antara seluruh unit bisnis.
”Saya rasa cukup jelas pembagian peran dan tanggung jawab masing-masing direktur dan komisaris. Terutama yang manajemen, memang untuk gurita bisnis sebesar goto, “mini CEO” sepertinya Ibu Catherine, Ibu Melissa, dan Pak Hans, dalam setiap business unit itu diperlukan ya untuk memperkuat business processmasing-masing. Memang beliau-beliau ini juga sudah sangat kuat exposure dan pengalaman di dalam business unitnya sendiri-sendiri,” ungkapnya.
Seharusnya, lanjut Derisa, langkah GOTO ini menjadi suatu contoh best practices bagi para start-up pemula di Indonesia. ”Dimana perusahaan berbasis teknologi yang beranjak dari “early stage” start-up berdiri dari 10 tahun yang lalu dengan segala keterbatasan, berproses menjadi “growth stage” dengan fokus untuk ekspansi di berbagai pasar lokal dan regional dengan banyak produk atau service yang dihadirkan,” Derisa menyarankan.
Di level global, langkah serupa GOTO ini sudah dijalankan sebelumnya oleh perusahaan besar seperti Google, Microsoft, atau Twitter. Sebab dengan begitu, kata dia, upaya regenerasi ini menjadi awal bagi perusahaan yang matang dengan sistem tata kelola yang lebih baik yang akan mendukung pencapaian komersial bisnis yang sustainable (berkelanjutan).(*)