<p>Karyawan beraktivitas dengan latar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 31 Agustus 2020. Kinerja IHSG selama dua pekan terakhir langsung sirna setelah mencetak koreksi 108,17 atau 2,02 persen ke posisi 5.238,48 pada perdagangan hari ini, Senin (31/8/2020). Saham-saham berkapitalisasi jumbo berjatuhan dan menjadi sasaran jual investor asing. Net asell asing tercatat mencapai Rp1,79 triliun. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Bursa Saham

Rekomendasi Saham OmFin Awal November: TPIA, BRIS, dan AGRO

  • CEO Finvesol Consulting Indonesia Fendy Susianto menyebut, ada tiga saham yang layak dicermati di pekan awal November ini. Ketiganya antara lain, PT PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO), PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).

Bursa Saham
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Pascalibur panjang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bakal kembali terkoreksi menyusul tekanan bursa saham dunia yang pekan lalu mayoritas ditutup melemah. Namun di balik itu, ada beberapa saham yang agaknya masih layak diperhatikan.

CEO Finvesol Consulting Indonesia Fendy Susianto menyebut, ada tiga saham yang layak dicermati di pekan awal November ini. Ketiganya antara lain, PT PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO), PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).

Fendy merekomendasikan harga beli saham AGRO di level Rp360-Rp372 dengan cut loss Rp346 dan harga jual Rp430-Rp460. Saham BRIS bisa dibeli pada level Rp1.195-Rp1.235 dengan cut loss Rp1.125 dan harga jual Rp1.500-Rp1.700.

“TPIA rekomoendasi beli Rp7.900-Rp8.000 setop (cut loss) Rp7.600 dan target jual Rp8.550-Rp8.900,” terang analis saham yang juga merupakan host podcast OmFin Channel di TrenAsia.com, Minggu, 1 Oktober 2020.

Pekan lalu, Fendy sempat merekomendasikan tiga saham yang layak diperhatikan, yakni PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), dan PT Pakuwon jati Tbk (PWON).

Fendi Susiyanto host di program Podcast OmFin Channel (Omongan Investasi dan Financial) /dok TrenAsia
Tunggu Pekan Ini

Satu dari ketiga saham ini berjalan sesuai dengan prediksi Fendy. Sementara dua lainnya masih harus menunggu hingga pekan selanjutnya.

Saham yang berhasil bergerak sesuai prediksi adalah BSDE. Saat itu, Fendy merekomendasikan beli saham BSDE di level Rp850-Rp890 per lembar. Harga akhir BSDE pekan lalu di Rp875 per lembar. Artinya, ada profit sebesar 1,71%.

Saham BSDE sempat melesat pada harga tertinggi Rp910 per lembar. Jika investor melepas pada harga tertinggi itu maka cuan yang didapat bisa sebesar 4%.

Selanjutnya, Fendy merekomendasikan beli saham WSKT di harga Rp730-Rp750 per lembar. Namun hingga harga akhir, saham WSKT hanya ditutup di Rp740 dengan harga tertinggi Rp775 per lembar. Dengan demikian, ada potensi stop loss 1,33%.

Untuk itu, Fendy menilai bahwa saham WSKT masih layak dipertahankan mengingat nilai tersebut belum sampai pada level cut loss Rp700 per lembar.

Selain WSKT, Fendy juga merekomendasikan beli saham PWON di level Rp450-Rp470 per lembar. Pekan lalu, saham PWON ditutup pada level Rp441 dengan harga tertinggi Rp422 per lembar. “Sehingga running loss-nya di 0,48%,” pungkas Fendy. (SKO)