Rekomendasi Saham OmFin Desember 2020: HMSP, AALI, BNLI Potensi Cuan
IHSG pekan ini kemungkinan juga bakal sedikit diusik oleh aksi ambil untung mengingat dalam beberapa hari belakangan laju indeks terus menguat tanpa koreksi berarti.
Bursa Saham
JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini (30 November-4 Desember 2020) berpotensi melanjutkan reli penguatan setelah pada Jumat, 27 November 2020 ditutup ke level 5.783,33.
Meski demikian, kinerja IHSG pekan ini kemungkinan juga bakal sedikit diusik oleh aksi ambil untung mengingat dalam beberapa hari belakangan laju indeks terus menguat tanpa koreksi berarti.
Melihat kemungkinan-kemungkinan itu, CEO Finvesol Consulting Fendy Susianto pun merekomendasikan setidaknya tiga saham yang punya peluang besar untuk dapat cuan pekan ini. Saham-saham itu, antara lain; PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT Bank Permata Tbk (BNLI).
- IHSG Masih Konsolidasi Usai Rilis BI Rate, Simak Saham EMTK, LSIP, ZYRX, dan WIKA
- Saham Pilihan Mirae Sekuritas Juni 2021: BBRI Ditendang Diganti PRDA, Temani ANTM hingga INCO
- IHSG Terancam Bearish Jelang Rilis BI Rate, Rekomendasi Saham AALI, SMRA, BNGA, dan GGRM
Dalam riset mingguannya, Fendy merekomendasikan untuk beli saham HMSP di level Rp1.580-Rp1.600 dengan cut loss Rp1.515 dan target jual Rp1.750-Rp1.780. Sementara saham AALI rekomendasi beli Rp11.450-Rp11.650 dengan cut loss Rp11.000 dan target jual Rp12.500-Rp13.000 per lembar.
“BNLI rekomendasi beli Rp2.240-Rp2.280, stop (cut) loss Rp2.200 dan target jual Rp2.500-Rp2.550,” terang Fendy yang juga merupakan host podcast Channel OmFin di TrenAsia.com, Minggu, 29 November 2020.
Profit Pekan Lalu
Pekan lalu, Fendy juga sempat merekomendasikan tiga saham pilihan. Ketiganya, berjalan sesuai prediksi dan investor pun bisa meraup cuan dari rekomendasi ini.
Saham pertama yang direkomendasikan pekan lalu adalah PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Waktu itu, Fendy merekomendasikan beli saham GGRM di level Rp44.000-Rp44.125 dengan cut loss Rp42.500 dan target jual Rp46.800-Rp47.000.
Hasilnya, sampai penutupan perdagangan Jumat, 27 November 2020, saham GGRM ditutup pada level Rp44.325 dan level tertinggi sepekan di Rp45.175 per lembar. Dengan demikian, rekomendasi saham ini sudah membukukan running profit 0,74% jika dijual pada penutupan harga akhir pekan. Sementara jika dijual pada harga tertinggi sepekan, keuntungannya mencapai 2,67%.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G
- Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang
Selain GGRM, Fendy juga merekomendasikan beli saham PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS). Rekomendasi beli saham PGAS waktu itu Rp1.369-Rp1.405 per lembar dengan cut loss Rp1.295 dan target jual Rp1.580-Rp1.600 per lembar.
Lantas pada perdagangan akhir pekan lalu, saham PGAS ditutup di level Rp1.400 dan level tertinggi sepekan Rp1.500. Artinya, running profit pada akhir pekan sudah menyentuh 6,81% dan keuntungan pada harga tertinggi bisa mencapai 7,53%.
Terakhir, Fendy juga sempat merekomendasikan saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN). Rekomendasi saham bank BUKU IV ini di level Rp1.680 per lembar dengan cut loss Rp1.600 dan target jual Rp1.900-Rp1.950 per lembar.
Sampai perdagangan akhir pekan, saham BBTN ditutup di level Rp1.740 dan level tertinggi sepekan Rp1.770 per lembar. Dengan demikian, running profit untuk saham BBTN pada akhir pekan telah menyentuh 2,35%. Sedangkan jika dijual pada harga tertinggi, keuntungannya bsia mencapai 4,12%.
“Cuan ngopi, enggak cuan ngopi,” pungkas Fendy dengan tagline andalannya. (SKO)