Rekomendasi Saham OmFin: INKP, SMDR, dan AKRA Potensi Cuan
Saham-saham itu, antara lain; PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP).
Bursa Saham
JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 7-11 Desember 2020, diprediksi masih galau. Ada potensi penguatan tipis yang tertahan sentimen negatif lantaran tersulut rekor kasus positif COVID-19.
Dengan ‘kegamangan’ tersebut, investor pun dituntut lebih cermat dalam menyematkan investasinya. CEO Finvesol Consulting Fendy Susianto menyebut, ada setidaknya tiga saham yang berpeluang cuan dan layak dicermati pekan ini.
Saham-saham itu, antara lain; PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP). Dalam riset mingguannya, Fendy merekomendasikan beli saham AKRA di level Rp3.040-Rp3.110 dengan cut loss Rp3.000 dan target jual Rp3.600 per lembar,
- IHSG Masih Konsolidasi Usai Rilis BI Rate, Simak Saham EMTK, LSIP, ZYRX, dan WIKA
- Saham Pilihan Mirae Sekuritas Juni 2021: BBRI Ditendang Diganti PRDA, Temani ANTM hingga INCO
- IHSG Terancam Bearish Jelang Rilis BI Rate, Rekomendasi Saham AALI, SMRA, BNGA, dan GGRM
Lalu saham SMDR, rekomendasi belinya di kisaran level Rp300-Rp310 dengan cut loss Rp285 dan target jual Rp360 per lembar.
“Rekomendasi yang ketiga adalah INKP. OmFin rekomendasikan beli pada kisaran Rp9.450-Rp9.525. Stop (cut) loss level di Rp9.200 dan target jual di Rp10.500,” terang Fendy yang juga merupakan host podcast Channel OmFin di TrenAsia.com, Minggu, 6 November 2020.
Rekomendasi Pekan Sebelumnya
Pekan lalu, Fendy juga sempat merekomendasikan tiga saham pilihan. Ketiganya berhasil melampaui target jual yang direkomendasikan Omfin.
Saham pertama yang direkomendasikan pekan lalu (30 November – 4 Desember 2020) adalah PT Bank Permata Tbk (BNLI). Waktu itu, Fendy merekomendasikan beli di level Rp2.240-Rp2.280 dengan cut loss Rp2.200 dan target jual Rp2.500-Rp2.550.
Hasilnya, sampai penutupan perdagangan Jumat, 4 Desember 2020, saham BNLI ditutup pada level Rp2.460 dan level tertinggi sepekan di Rp2.540 per lembar.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G
- Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang
Dengan demikian, rekomendasi saham ini sudah membukukan running profit 9,82% jika dijual pada penutupan harga akhir pekan. Sementara jika dijual pada harga tertinggi sepekan, keuntungannya mencapai 13,39%.
Selain BNLI, Fendy juga merekomendasikan beli saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Rekomendasi belinya di harga Rp11.450-Rp11.650 per lembar dengan cut loss Rp11.000 dan target jual Rp12.500-Rp13.000 per lembar.
Lantas pada perdagangan akhir pekan lalu, saham AALI ditutup di level Rp11.675 dan level tertinggi sepekan Rp12.250. Artinya, running profit pada akhir pekan sudah menyentuh 0,21% dan keuntungan pada harga tertinggi bisa mencapai 5,15%.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Terakhir, Fendy juga sempat merekomendasikan saham PT Hanjaya Mandalam Sampoerna Tbk (HMSP). Rekomendasi belinya di level Rp1.580-Rp1.600 dengan cut loss Rp1.515 dan target jual Rp1.750-Rp1.780.
Sampai perdagangan akhir pekan, saham HMSP ditutup di level Rp1.645 dengan potensi profit 4,11%. Sedangkan harga tertinggi HMSP pekan lalu sempat mencapai level Rp1.695 per lembar.
“Sehingga pada saat itu, ada potensial profit sekitar 7,28%,” pungkas Fendy. (SKO)