Rekomendasi Saham OmFin Pekan Terakhir 2020: BRPT, MEDC, dan KAEF
CEO Finvesol Consulting Fendy Susianto memprediksi, ada tiga saham yang berpotensi cuan pekan ini. Ketiganya adalah PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Medco Energi International Tbk (MEDC), dan PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF).
Bursa Saham
JAKARTA – Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan ini hanya akan dibuka tiga hari 28-30 Desember 2020. Namun, tidak menutup kemungkinan investor tetap bisa mendapatkan cuan meski dengan hari perdagangan yang singkat.
CEO Finvesol Consulting Fendy Susianto memprediksi, ada tiga saham yang berpotensi cuan pekan ini. Ketiganya adalah PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Medco Energi International Tbk (MEDC), dan PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF).
Berdasarkan analisanya, Fendy merekomendasikan beli saham BRPT di level Rp1.150-Rp1.125 dengan cut loss Rp1.050 dan target jual Rp1.500 per lembar. Sementara MEDC, rekomendasi beli di harga Rp530-605 per lembar dengan cut loss Rp670 dan target jual Rp700-Rp750 per lembar.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G
- Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang
“Kimia Farma, rekomendasi beli OmFin pada kisaran harga Rp4.000-Rp4.200. Stop (cut) loss level sebaiknya dipasang di harga Rp3.600 dan target jual yang kita sasar adalah Rp5.500,” terang Fendy yang juga merupakan host podcast Channel OmFin di TrenAsia.com, Senin, 28 Desember 2020.
Review Pekan Lalu
Sebelumnya, Fendy juga sempat merekomendasikan tiga saham potensi cuan pekan lalu (21-23 Desember 2020). Ketiga saham itu, antara lain PT Astra International Tbk (ASII), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).
Fendy merekomendasikan beli saham ASII di kisaran Rp6.100-Rp6.200 dengan cut loss level Rp5,800 dan target jual Rp6.600-Rp7.000 per lembar. Hingga akhir penutupan bursa Rabu, 23 Desember 2020, harga ASII berada di level Rp6.000 per lembar. Artinya, ada potensi kerugian sebesar -1,63%.
Sementara harga tertinggi ASII pekan lalu sempat berada di level Rp6.275 per lembar. Sebab itu, sebetulnya investor masih bisa membukukan profit 2,87% jika melepas saham ASII pada harga tertinggi.
Selanjutnya, saham SMRA rekomendasi beli di kisaran Rp860-Rp895 dengan cut loss level Rp850 dan target jual Rp950-Rp1.050 per lembar. Sampai pada perdagangan akhir pekan lalu, harga SMRA mencapai level Rp840 per lembar.
- IHSG Masih Konsolidasi Usai Rilis BI Rate, Simak Saham EMTK, LSIP, ZYRX, dan WIKA
- Saham Pilihan Mirae Sekuritas Juni 2021: BBRI Ditendang Diganti PRDA, Temani ANTM hingga INCO
- IHSG Terancam Bearish Jelang Rilis BI Rate, Rekomendasi Saham AALI, SMRA, BNGA, dan GGRM
Dengan demikian, saham SMRA telah menembus level cut loss atau potensi kerugian -1,79%. Sedangkan harga tertinggi SMRA pada pekan lalu sempat mencapai Rp920 per lembar atau potensi profit 6,35%.
Terakhir saham CTRA rekomendasi beli di harga Rp1.000-Rp1.070 dengan cut loss level Rp980 per lembar dan target jual Rp1.200. Sampai penutupan pedagangan pekan lalu, saham CTRA telah menyentuh level Rp1.040 per lembar atau running profit 4%.
“Dan kalau kita lihat harga tertinggi yang sudah dicapai adalah di level Rp1.085 atau pada saat itu ada potensial profit sebesar 8,5%,” tutup Fendy.