Rekomendasi Saham PTBA Dipangkas Akibat Kinerja Keuangan yang Melorot
- Rekomendasi saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dipangkas menyusul prospek yang direvisi akibat kinerja keuangan yang melorot selama kuartal I-2023.
Pasar Modal
JAKARTA – Rekomendasi saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dipangkas menyusul prospek yang direvisi akibat kinerja keuangan yang melorot selama kuartal I-2023.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan berharap PTBA tetap mematuhi strategi penjualan awalnya dengan rasio domestik terhadap ekspor sebesar 9:1, sehingga memungkinkan perseroan untuk mendapatkan manfaat dari skema royalti BLU.
“Jika diterapkan, skema ini diharapkan dapat menghapuskan skema DMO, memungkinkan PTBA untuk berpotensi mendapatkan harga jual yang lebih tinggi,” ujarnya kepada wartawan, Senin, 8 Mei 2023.
Sepanjang kuartal I-2023, PTBA mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,19 triliun atau anjlok 48% secara tahunan (yoy), jauh di bawah harapan Mirae Asset dan konsensus dengan run rate 7%/12%.
Melihat hasil operasi dan keuangan terkini, Rizkian menurunkan proyeksi laba bersih kami sebesar 59% untuk memperhitungkan biaya yang meningkat, harga rata-rata jual (ASP) yang menurun dan volume penjualan yang lebih rendah.
- Menteri ESDM Masih Hitung Denda Freeport karena Molor Bangun Smelter
- Pertamina Kerahkan 302 Kapal Kargo dalam Pendistribusian BBM Saat Lebaran dan Idulfitri 2023
- Ingin Datangkan Timnas Argentina, Indonesia Harus Rogoh Rp73 Miliar
Meskipun volume penjualan batu bara tumbuh 8% yoy menjadi 8,8 juta ton pada triwulan pertama tahun ini, ASP yang lebih rendah sebesar Rp1,1 juta per ton atau turun 4% yoy akibat normalisasi harga batu bara global mempengaruhi pendapatan kuartalan PTBA menjadi Rp9,96 triliun, naik 21% yoy.
Marjin PTBA pada tiga bulan pertama tahun ini terkena dampak dari biaya kas yang semakin meningkat menjadi Rp948 ribu per ton, membumbung 29% yoy. “Ini sekitar 50 persen di atas proyeksi kami, karena kenaikan biaya jasa pertambangan, biaya jasa kereta api batu bara, dan biaya royalty.”
Dengan adanya revisi proyeksi tersebut, Rizkia menurunkan rekomendasi saham PTBA menjadi hold dengan target harga Rp3.175 per lembar. Ini mengimplikasikan P/E sebesar 5,2x (-0,5SD dari rata-rata 5 tahun).
“Meskipun demikian, kami mengakui potensi yield dividen sebesar 26 persen dengan asumsi rasio pembayaran 80 persen, yang mungkin dapat meredakan tekanan pada saham dalam jangka pendek,” pungkasnya.