Gaya Hidup

Rekor Tembus Rp25,66 Triliun, Ada 291 Orang Generasi Z Borong Sukuk Ritel Rp126 miliar

  • Pemerintah Indonesia berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp25,66 triliun dari lelang obligasi negara jenis Sukuk Ritel seri SRO13. Capaian ini merupakan rekor penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Online yang berhasil diraih pemerintah sejak 2018.

Gaya Hidup
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Pemerintah Indonesia berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp25,66 triliun dari lelang obligasi negara jenis Sukuk Ritel seri SRO13. Capaian ini merupakan rekor penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Online yang berhasil diraih pemerintah sejak 2018.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiyaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman mengatakan, terdapat 44.803 investor yang turut serta dalam pelelangan ini. Dari jumlah itu, sebanyak 16.234 orang merupakan investor baru atau 36,23% dari total investor yang masuk. Sebanyak 44,92% investor baru tersebut merupakan mereka yang masih berusia muda atau generasi milenial.

“Generasi milenial juga mendominasi jumlah investor terbanyak (secara keseluruhan) sebesar 16.392 orang atau 36,59%,” terang Luky dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat 2 Oktober 2020.

Di luar itu, ada juga sebanyak 291 investor yang berasal dari generasi Z atau mereka yang berusia di bawah 19 tahun. Angka ini, kata Luky, bertambah dari jumlah investor generasi Z pada penerbitan sukuk seri sebelumnya SR012 yang hanya 88 investor.

Dengan jumlah 291 itu, pemerintah pun berhasil mengumpulkan dana Rp126,14 miliar dari generasi Z. Rerata dari mereka bahkan mampu melakukan pembelian SR013 dengan nominal Rp433,48 juta.

Di luar para generasi Z dan milenial ini, profesi pegawai swasta rupanya menjadi investor paling dominan dalam lelang sukuk kali ini. Jumlah investor dari kalangan ini mencapai 14.753 orang dengan pembelian sebasar Rp5,5 triliun atau 21,62% dari total keseluruhan dana yang didapat pemerintah.

“Sedangkan profesi wiraswasta mendominasi volume pemesanan yaitu sebesar Rp12,19 triliun (47,51%) dengan jumlah investor sebanyak 14.104 investor (31,48%),” ungkap Luky.

Adapun masa setelmen SR013 ini sudah dilaksanakan pada 30 September lalu. Sedangkan perdagangan di pasar sekunder baru dapat dilakukan pada 11 Desember 2020. (SKO)