Reli Saham GOTO Berlanjut, Transaksi Capai 67 Juta Lot, Simak Prediksi Pekan Ini
- Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, hingga pukul 12.00 WIB, saham GOTO tercatat diparkir level Rp81 per saham. Bahkan, pada pukul 9.15 WIB, saham ini sempat mencapai level Rp83 per saham, mencerminkan penguatan sekitar 7,79% dari harga pembukaan.
Bursa Saham
JAKARTA – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali melesat pada perdagangan sesi pertama Senin, 6 Januari 2025. Tren penguatan tersebut memperpanjang reli penguatan saham emiten teknologi yang telah dimulai sejak awal tahun ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, hingga pukul 12.00 WIB, saham GOTO tercatat diparkir level Rp81 per saham. Bahkan, pada pukul 9.15 WIB, saham ini sempat mencapai level Rp83 per saham, mencerminkan penguatan sekitar 7,79% dari harga pembukaan.
Selama periode tersebut saham GOTO telah diperdagangkan sebanyak 67,05 juta lot dengan nilai transaksi Rp541,92 miliar. Lantas, bagaimana rekomendasi sahamnya pada pekan ini, mengingat pada perdagangan sebelumnya saham ini telah diakumulasi beberapa broker.
- Performa Timnas Loyo Jadi Alasan Shin Tae-yong Dipecat
- Daftar Lengkap Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025
- PBNU Resmi Bentuk Perseroan BUMN untuk Kelola Tambang
Tim Riset Indo Premier Sekuritas menyatakan bahwa GOTO menunjukkan indikasi memasuki uptrend jangka menengah, terlihat dari pola higher high dan higher low yang konsisten. Saham ini berkontribusi signifikan terhadap pergerakan IHSG minggu lalu, dengan potensi melanjutkan kinerja positif berkat momentum January Effect.
“Jika GOTO berhasil breakout dari level Rp80, hal ini dapat menandai keluarnya saham dari fase sideways yang telah berlangsung selama setahun. Potensi penguatan lebih lanjut hingga level Rp100 per saham terlihat, mencerminkan pergerakan harga yang lebih signifikan dan positif,” jelas Indo Premier Sekuritas dalam riset mingguan dikutip pada Senin, 6 Januari 2024.
Sementara itu, MNC Sekuritas mencatat bahwa pada perdagangan Jumat, 3 Januari 2024, saham GOTO menguat sebesar 9,86% ke level Rp78, dengan volume pembelian yang dominan. “Penguatan ini juga berhasil menembus MA20,” ujar mereka dalam riset hariannya.
MNC Sekuritas memperkirakan bahwa posisi GOTO saat ini berada di awal wave C dari wave (A). Untuk perdagangan hari ini, MNC Sekuritas merekomendasikan pembelian saham GOTO di kisaran Rp73-76, dengan target harga di Rp81 dan Rp86, serta stoploss di bawah Rp70.
Asal tahu saja, UBS Sekuritas Indonesia menjadi broker dengan akumulasi saham tertinggi pada akhir pekan lalu sebesar Rp43,2 miliar, diikuti oleh NH Korindo Sekuritas dan Henan Putihrai Sekuritas dengan transaksi masing-masing sebesar Rp31,9 miliar dan Rp29,7 miliar.
Namun, sepanjang awal tahun 2025, total net sell asing di saham GOTO masih lebih tinggi dibandingkan net buy asing, dengan nilai Rp427 miliar berbanding Rp375 miliar. Kendati demikian, catatan adjusted EBITDA positif pada kuartal III-2024 menjadi katalis positif bagi saham ini.
Hal tersebut tercermin dari konsensus analis Bloomberg, di mana 24 analis merekomendasikan Buy untuk saham GOTO, sementara 9 analis merekomendasikan Hold, tanpa rekomendasi Sell. Konsensus ini menargetkan harga saham GOTO bisa mencapai Rp87 per saham dalam 12 bulan ke depan.
Optimisme ini juga didukung oleh rekomendasi dari beberapa analis. Norman Choong dari CLSA memberikan rekomendasi Buy dengan target harga Rp100 per saham, sementara Patricia Gabriela dari BNI Sekuritas dan Etta Rusdiana Putra dari Maybank Investment Banking Group memberikan target yang sama, dengan Etta Rusdiana menetapkan target hingga Rp105 per saham.
M. Nafan Aji Gusta, Senior Riset Analis Mirae Asset, juga mengungkapkan optimisme bahwa GOTO dapat mencapai impas Adjusted EBITDA pada 2024, didukung oleh tren kinerja positif hingga Kuartal III-2024. "Pada periode tersebut, GOTO mencatatkan Adjusted EBITDA positif sebesar Rp137 miliar, menjadikannya saham yang menarik untuk dimasukkan dalam watchlist, dengan target resistance jangka pendek di Rp81 per saham," jelas Nafan dalam risetnya, dikutip Senin, 6 Januari 2025.
Sebagai informasi, pada kuartal III-2024, GOTO mencatat rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp4,31 triliun, turun 55% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp9,54 triliun.