Reliance Industries.
Energi

Reliance Luncurkan Baterai Kendaraan Listrik Serbaguna, Bisa untuk Rumah Tangga

  • Pengembangan solusi penyimpanan baterai merupakan bagian dari upaya besar Reliance senilai US$10 miliar dalam proyek-proyek energi bersih.
Energi
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - Raksasa pengolahan minyak India Reliance Industries memamerkan teknologi penyimpanan baterai yang dapat dilepas dan serbaguna untuk kendaraan listrik (EV), Rabu 4 Oktober 2023. Ini seiring upaya mereka yang besar dalam energi bersih.

Reliance, yang dipimpin miliarder Mukesh Ambani, memamerkan baterai yang dapat dilepas dan diganti dengan EV yang juga dapat digunakan untuk menyuplai energi ke peralatan rumah tangga melalui inverter di sebuah pameran energi terbarukan.

Konsepnya adalah seseorang dapat menggunakan satu baterai untuk mobilitas dan juga untuk memberi daya pada peralatan rumah tangga. Baterai-baterai dapat ditukar di stasiun pertukaran baterai Reliance atau diisi ulang oleh rumah tangga menggunakan panel surya di atap, yang juga akan dijual perusahaan.

Para eksekutif perusahaan tidak menjelaskan kapan perusahaan berencana mulai menjual baterai-baterai ini. Pengembangan solusi penyimpanan baterai merupakan bagian dari upaya besar Reliance senilai US$10 miliar dalam proyek-proyek energi bersih. 

Perusahaan ini bertujuan mengurangi ketergantungan pada bisnis utamanya dalam industri minyak dan kimia, dan mencapai nol karbon bersih pada tahun 2035. Perusahaan mengakuisisi dua perusahaan baterai masing-masing dengan harga sekitar US$200 juta pada tahun 2021 dan 2022.

Mereka adalah Faradion, berbasis di Inggris, yang membuat baterai natrium-ion, dan Lithium Werks, yang memproduksi baterai lithium iron phosphate (LFP). Reliance menampilkan baterai berbasis kimia LFP di pameran tersebut.

Presentasi perusahaan pada acara tersebut menunjukkan bahwa perusahaan juga sedang mengerjakan baterai yang dapat disesuaikan untuk penggunaan bisnis dan individu, stasiun pertukaran pintar, dan jaringan pengisian daya terintegrasi. 

Reliance tidak berencana masuk ke manufaktur kendaraan listrik (EV) tetapi akan bermitra dengan pembuat EV. Pada tahun lalu, Reliance memenangkan insentif untuk mendirikan fasilitas manufaktur baterai sebesar 5 gigawatt jam (GWh) dalam program senilai $2,4 miliar di India yang bertujuan untuk meningkatkan produksi sel baterai lokal.

Pabrik tersebut akan didirikan pada tahun 2026 dan akan memproduksi baterai serta solusi penyimpanan energi dalam kontainer/kemas. Teknologi otomotif bersih menjadi pusat strategi India dalam mengurangi polusi di kota-kota besar dan mencapai tujuan iklimnya yang lebih luas. 

Saat ini, kendaraan listrik hanya menyumbang sebagian kecil dari total penjualan di India, terutama karena baterainya harus diimpor, dan juga karena kurangnya infrastruktur pengisian daya. Pemerintah mencoba mendorong penggunaan baterai yang dapat ditukar guna menurunkan biaya dan mendorong adopsi lebih luas kendaraan listrik.