<p>Karyawan berktivitas dengan latar pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu, 14 Oktober 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di atas 5.000 dan parkir di zona hijau dengan menguat 0,85 persen ke level 5.176,099 pada akhir sesi. Sebanyak 213 saham menguat, 217 terkoreksi, dan 161 stagnan, IHSG mengalami penguatan seiring dengan sentimen Omnibus Law dan langkah Bank Indonesia untuk pemulihan ekonomi. Selain itu, rencana merger bank BUMN syariah turut mendorong saham-saham perbankan lainnya, dan mengisi jajaran top gainers hari ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Reliance Pilih 8 Saham Unggulan di Tengah Tren Positif IHSG

  • Reliance Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali menguat di level 6.100 - 6.150.

Pasar Modal

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA - Reliance Sekuritas Indonesia memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali menguat tertahan dengan tren positif pada tentang support resistance 6.100 - 6.150.

Kepala Riset Reliance Sekuritas, Lanjar Naji menyebut IHSG bergerak terkonsolidasi kuat di atas rata-rata 200 hari dengan indikasi tren penguatan yang masih berlanjut. Di sisi lain, momentum indikator RSI dan Stochastic bergerak menjenuh pada area overbought.

"Saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal di antaranya ANTM, BBCA, BBNI, BBRI, BRPT, ERAA, SMCB, dan WSKT," ujar Lanjar melalui riset hariannya, Senin, 20 September 2021.

Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,38% ke level 6.133,25 pada akhir perdagangan Jumat, 17 September 2021. Peningkatan indeks pada akhir pekan lalu didorong oleh penguatan saham-saham di sektor teknologi, transportasi, serta infrastruktur yang mengalami penguatan signifikan.

Investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp598,28 miliar pada saham-saham TLKM, AGRO, ARTO, BFIN dan BBCA yang menjadi top net buy value. Investor terpantau kembali optimistis pascakuatnya data neraca perdagangan dan meredanya kekhawatiran pemulihan ekonomi global yang melambat.