images.jpeg
Korporasi

Rencana Ekspansi Kioson (KIOS) Usai Raih Restu Rights Issue

  • Emiten teknologi, PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) memaparkan sejumlah rencana usai mendapatkan persetujuan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue.

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA - Emiten teknologi, PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) memaparkan sejumlah rencana usai mendapatkan persetujuan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue.

Perusahaan yang bergerak pada pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah melalui sistem online to offline (O2O) ini berharap meningkatkan kinerja perseroan dengan dana hasil aksi korporasi tersebut.

Direktur Kioson, Roby Tan mengatakan bahwa emosi rights issue diharapkan dapat mendukung pertumbuhan bisnis perseroan. Sehingga memberikan dampak positif kepada kondisi keuangan sekalian memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.

"Dana hasil penambahan modal dengan HMETD nantinya juga akan digunakan untuk mengembangkan kegiatan usaha perdagangan, pergudangan, dan telekomunikasi yang merupakan bagian dari kegiatan usaha utama perseroan dan anak perusahaan,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Kamis, 23 September 2021.

Di samping itu, Roby mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan kerja sama dengan 35 brand fast moving consumer goods (FMCG) melalui layanan Retail Kita. Ia juga memastikan bakal senantiasa melakukan pengembangan pasar.

Beberapa brand terkenal yang telah bekerja sama dengan perseroan di antaranya Indofood, Mayora, Sinarmas, Focus, Javaprima, Kapal Api Group dan Orang Tua Group. Harapannya, brand-brand tersebut dapat memenuhi kebutuhan stok penjualan para mitra UMKM perseroan.

Selain memastikan ketersediaan stok barang, ia juga memastikan adanya harga yang kompetitif. Bahkan, perseroan menyediakan gudang yang berlokasi dekat dengan para mitranya dengan radius maksimal 8 kilometer. 

Tak hanya itu, lanjut Roby, pihaknya juga telah merilis layanan fulfillment center yang dilengkapi warehouse management system (WMS), Gudang Pintar. Layanan ini diklaim menjadi solusi logistik bagi para mitra, mulai dari penyimpanan, pengemassn, hingga pengiriman barang.

"Layanan Ritel Kita ini akan semakin melengkapi ekosistem digital berbasis gudang yang telah dimiliki perseroan," tutur Roby.

Sebelumnya, perseroan mengumumkan rencana rights issue dengan melepaskan sebanyak-banyaknya 365,79 juta saham baru atau setara dengan 51% dari modal disetor perseroan.

Adapun nilai nominal saham pada aksi korporasi tersebut sebesar Rp100 per lembar saham. Namun, perseroan belum menginformasikan harga pelaksanaan rights issue tersebut. Pada kesempatan yang sama, perseroan juga menawarkan Waran Seri II dengan jumlah maksimum 248,74 ribu lembar. 

Aksi korporasi ini telah memperoleh persetujuan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar pada 24 Agustus 2021. Sementara itu, pelaksanaan rights issue rencananya akan dieksekusi pada November 2021.