Rencana Investasi China Dinilai Angin Segar Bagi Industri Tekstil
- Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (Apsyfi) Redma Gita Wiraswasta angkat bicara perihal Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengenai minat perusahaan tekstil asal China untuk menanamkan modal di Indonesia.
Nasional
JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (Apsyfi) Redma Gita Wiraswasta angkat bicara perihal Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengenai minat perusahaan tekstil asal China untuk menanamkan modal di Indonesia.
Terkait adanya rencana tersebut menurut Redma, dengan adanya investasi baru ini juga dapat memperkuat integrasi rantai nilai tekstil dan produk tekstil (TPT) hingga RI bisa mendapat manfaat dari nilai tambah yang dihasilkan.
"Pada dasarnya tentu kami sangat senang jika ada investasi baru karena membuka lapangan kerja baru dan akan menggerakkan roda ekonomi," katanya kepada TrenAsia.com pada Selasa, 25 Juni 2024.
- 7 Emiten Siap IPO Juli 2024, Siapa yang Memiliki Aset Terbesar?
- IHSG Ditutup Loyo, Inilah Daftar Saham Tercuan dan Terboncos Hari Ini
- Rekam Jejak Sujanto Su, Direktur Keuangan Baru Citi Indonesia
Lindungi Pekerja Lokal
Namun Redma menggarisbawahi meski ada investasi baru pemerintah juga harus bergerak dengan serius untuk benar-benar melindungi keseluruhan investasi TPT di Indonesia.
Termasuk pemain lokal juga harus dilindungi dari risiko investasi TPT di Indonesia. Dalam kaitan itu, perusahaan asing yang menanam kapital di Tanah Air harus dipastikan mengikuti peraturan yang telah diberlakukan di negara ini.
Dengan demikian, struktur biaya pemain asing gtersebut tidak akan jauh berbeda dari pemain lokal, sehingga persaingan akan berada pada level yang sama.
Berdasarkan data Apsyfi untuk saat ini pekerja lokal masih sangat mendominasi, pasalnya ada aturan yang mengharuskan pekerja asing tidak lebih 1% dan hanya boleh di high manajemen. Sehingga dinilai masih akan bisa menyerap tenaga kerja di Indonesia.
"Tapi memang ada permintaan beberapa perusahaan untuk dibolehkan mempekerjakan level operator asing," lanjutnya.
Sekadar informasi, masuknya tenaga kerja asing akan membuat semakin sempitnya lapangan pekerjaan di dalam negeri. Hal ini dikarenakan jumlah tenaga kerja akan bertambah banyak. Jika tidak diimbangi dengan peningkatan usaha di dalam negeri maka lapangan pekerjaan akan terasa semakin sempit.
Diberitakan sebelumnya, Luhut mengatakan terdapat satu perusahaan garmen asal China yang akan segera mengucurkan investasi pabrik tekstil di Indonesia. Menko Marves Luhut mengusulkan agar industri tersebut melakukan investasi di Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Menurut Luhut, industri tersebut bakal melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking bila permasalahan tanah selesai.
Gerak cepat, Luhut berkomunikasi kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono untuk mengeluarkan status tanah kepada industri asal China tersebut.