Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Mail Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 17 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

Rencana IPO BUMN 2025 Diproyeksikan Jadi Katalis Positif Pasar Modal Indonesia

  • Dengan membuka akses ke pasar modal, perusahaan pelat merah tersebut dapat memperkuat modalnya untuk ekspansi bisnis,

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggarap rencana strategis untuk meningkatkan aktivitas pasar modal melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) oleh salah satu BUMN. 

Meski belum diumumkan nama perusahaan plat merah yang dimaksud, langkah ini dianggap sebagai peluang besar untuk memperkuat ekosistem pasar modal sekaligus mendukung perekonomian nasional.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menyampaikan bahwa IPO BUMN ini diharapkan menjadi sumber pendanaan strategis. Dengan membuka akses ke pasar modal, perusahaan pelat merah tersebut dapat memperkuat modalnya untuk ekspansi bisnis, meningkatkan daya saing global, dan memberikan kontribusi lebih besar terhadap perekonomian.

"Kami optimistis rencana IPO ini akan menjadi momentum penting untuk mengakselerasi pertumbuhan perusahaan BUMN sekaligus memperluas basis investor lokal dan internasional," ujar Nyoman kepada wartawan di Jakarta, Senin, 13 Januari 2025.

Selain mendukung penguatan keuangan perusahaan, langkah ini juga mencerminkan upaya pemerintah dalam meningkatkan transparansi dan tata kelola perusahaan negara. Sebab, dengan perusahaan tercatat di bursa kinerja keuangannya dapat diawasi oleh public.

Sektor Tambang Paling Siap

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, sektor tambang diproyeksikan menjadi yang paling siap untuk melantai di bursa. Ia menyebut holding tambang Mining Industry Indonesia (MIND ID) sebagai kandidat utama, dengan anggota seperti PT Aneka Tambang Tbk, PT Timah Tbk, PT Bukit Asam Tbk, hingga PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).

"Grup MIND ID memiliki fundamental kuat dan potensi besar. Kami melihat ini sebagai peluang baik untuk jangka menengah," ungkap Kartika, Jumat (27/12/2024).

Selain sektor tambang, beberapa anak usaha BUMN lainnya seperti PT Pertamina Hulu Energi, PT Pupuk Kalimantan Timur, dan PalmCo juga digadang-gadang berpotensi melakukan IPO dalam waktu dekat.

Dampak Positif pada Pasar Modal

Rencana IPO BUMN ini tidak hanya menjadi kabar baik bagi perusahaan terkait, tetapi juga bagi pasar modal Indonesia secara keseluruhan. IPO BUMN besar biasanya menarik perhatian investor karena dianggap memiliki fundamental kuat dan risiko yang relatif rendah.

Langkah ini diharapkan dapat pertama meningkatkan likuiditas pasar modal dengan lebih banyak perusahaan besar yang terdaftar, likuiditas di pasar  saham diprediksi meningkat, menciptakan ekosistem investasi yang lebih dinamis.

Selain mengenjot likuiditas pasar modal, ini juga berguna untuk menarik investor asing
Potensi pertumbuhan perusahaan BUMN yang menjanjikan dapat menarik minat investor asing, memberikan tambahan aliran modal ke Indonesia.

Terakhir, mendorong transparansi dan tata kelola. Pasalnya, melalui IPO mewajibkan perusahaan untuk meningkatkan transparansi dan tata kelola, mendukung reformasi struktural di sektor BUMN.

"Kami percaya IPO ini dapat memberikan nilai tambah besar bagi pasar modal sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan," tambah Nyoman.

Dengan pemerintah baru yang tengah menjalankan transisi, BEI optimistis diskusi terkait IPO ini akan semakin produktif. Rencana ini diharapkan dapat terealisasi pada paruh kedua 2025, menjadi katalis positif bagi pasar modal Indonesia.

"Kami siap mendukung penuh proses IPO ini, mulai dari persiapan administratif hingga strategi untuk menarik investor," pungkas Nyoman.