<p>Kantor Pusat PT Bukit Asam Tbk, / Dok. PTBA</p>
Korporasi

Rencana Manuver Bukit Asam (PTBA) di Bisnis PLTS

  • PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tengah intensif melakukan diversifikasi bisnis dengan memasuki sektor energi baru terbarukan (EBT).
Korporasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tengah intensif melakukan diversifikasi bisnis dengan memasuki sektor energi baru terbarukan (EBT). Salah satu yang dilakukan emiten Anggota Holding BUMN  tambang ini membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). 

Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf mengatakan langkah emiten berkodekan PTBA dalam pembangunan PLTS merupakan sarana untuk mendukung kebutuhan pembangunan infrastruktur sekaligus upaya kesinambungan Environtment, Social and Governance (ESG).

Heri mengungkapkan dalam upaya tersebut ditandai dengan sinergi PTBA bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dalam pengembangan PLTS berkapasitas 400 Kilowatt-peak (kWp) di jalan tol Jasa Marga Group.

“Perseroan terus bertransformasi lewat diversifikasi bisnis untuk menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang terintegrasi dan berkelanjutan,” katanya dalam keterangan tertulis dikutip pada Senin, 22 April 2024. 

Heri bilang, PTBA telah membangun PLTS di Bandara Soekarno-Hatta melalui kemitraan dengan PT Angkasa Pura II (Persero). PLTS ini terdiri dari 720 panel surya dengan teknologi fotovoltaik, memiliki kapasitas maksimal 241 kWp, dan terpasang di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC). 

Heri bilang PLTS yang mulai beroperasi penuh sejak 1 Oktober 2020 merupakan bagian dari inisiatif emiten pertambangan plat merah ini dalam mengembangkan infrastruktur energi baru terbarukan.  

Setelah itu, kata Heri, PTBA dan JSMR memperpanjang nota kesepahaman (MoU) pada 24 Februari 2023. Melalui kesepakatan ini, pengembangan PLTS direncanakan untuk wilayah jalan tol lain yang dikelola oleh Jasa Marga Group.

Sementara itu, Vice President Pengelolaan Lingkungan & Penunjang Tambang PTBA Amaruddin menyebut perpanjangan MoU ini merupakan wujud kolaborasi dan sinergi BUMN yang berkelanjutan dalam mendukung upaya pengurangan emisi karbon global, sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060.

“Kami siap berkontribusi agar target Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat dapat tercapai. Perusahaan berkomitmen untuk mendukung kebijakan Pemerintah yang mendorong transisi menuju energi bersih,” katanya.

Selain itu, PTBA dan PT Timah Tbk (TINS) sedang mengeksplorasi potensi kerja sama dalam pengembangan PLTS di lokasi operasional PT Timah sebagai bagian dari sinergi Anggota Holding BUMN tambang. 

Kemitraan ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Sinergi Pengembangan Energi Terbarukan pada tanggal 26 Januari 2023. Melalui anak perusahaannya, PT Bukit Energi Investama (BEI), PTBA akan membangun PLTS untuk mendukung kegiatan operasional PT Timah. 

Listrik yang dihasilkan dari PLTS ini akan digunakan untuk berbagai keperluan operasional seperti produksi (kapal keruk), pencahayaan, dan kebutuhan perkantoran dengan harapan dapat menyumbang pada penurunan emisi serta efisiensi biaya energi.

Selain itu, Anggota Holding BUMN Tambang ini juga sedang menjajaki kemungkinan kerja sama dalam pengembangan PLTS di lokasi operasional Semen Indonesia Group (SIG). Kerja sama ini diawali dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya pada tanggal 18 Oktober 2022. Proyek ini direncanakan untuk memenuhi kebutuhan energi operasional PT Semen Padang.