Pemain asal Belanda, Marc Klok, resmi menjadi WNI beberapa waktu lalu.
Gaya Hidup

Rencana Pembatasan Pemain Naturalisasi di Liga 1 Dinilai Langgar HAM

  • Wacana PSSI membatasi pemain naturalisasi di Liga 1 mulai musim depan menjadi sorotan.
Gaya Hidup
Chrisna Chanis Cara

Chrisna Chanis Cara

Author

JAKARTA—Wacana PSSI membatasi pemain naturalisasi di Liga 1 mulai musim depan menjadi sorotan. Sejumlah pihak menilai kebijakan itu cenderung diskriminatif lantaran pemain naturalisasi sejatinya telah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Belakangan, gagasan tersebut juga dikritik karena dianggap melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). 

Sebagai informasi, wacana penggunaan pemain naturalisasi maksimal dua orang per klub muncul dalam Sarasehan Sepak Bola Nasional beberapa hari lalu. PSSI menegaskan rencana pembatasan pemain naturalisasi demi menemukan keseimbangan dalam proses pembinaan. Saat ini tidak ada pembatasan slot pemain naturalisasi di Liga 1 maupun Liga 2.

Pengamat sepak bola Nasional, Akmal Marhali, dalam keterangannya, Selasa 7 Maret 2023, mengatakan pembatasan pemain naturalisasi merupakan bentuk pelanggaran HAM dan UU. Akmal mengatakan individu yang sudah dinyatakan sebagai WNI mestinya mendapatkan hak yang sama dengan WNI lain. Hal itu, imbuhnya, termasuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan merujuk pasal 27 ayat (2) UUD 1945.

Ide pembatasan pemain naturalisasi juga dinilai tidak sejalan dengan Universal Declaration of Player Rights dan FIFA’s Human Rights Policy. Akmal mendorong wacana tersebut dikaji ulang. Sebagai informasi, pemain naturalisasi adalah pemain asing yang telah disahkan sebagai WNI lewat sejumlah proses. 

“PSSI telah melakukan diskriminasi dan pelanggaran HAM jika membatasi hak pemain naturalisasi,” jelas pegiat Save Our Soccer (SOS) itu. 

Polemik pembatasan pemain naturalisasi mencuat setelah empat pemain naturalisasi yang membela Timnas Indonesia seperti Marc Klok, Ilja Spasojevic, Stefano Lilipaly dan Victor Igbonefo memprotes keras ide tersebut. Mereka menilai rencana PSSI tersebut adalah upaya diskriminasi terhadap pemain naturalisasi. “Kalau main untuk timnas, kami orang Indonesia. Saat main di liga, kami orang 'naturalisasi',” tulis Lilipaly di Instagram-nya. “Kami WNI, dan semua WNI seharusnya memiliki hak yang sama,” tukas Marc Klok.