Rencanakan Naik Kelas ke BUKU II, Bank Yudha Bhakti akan Rights Issue
JAKARTA – PT Bank Yudha Bahakti Tbk. berencana melakukan rights issue dengan menerbitkan sebanyak 1.320.381.878 lembar saham dengan nominal Rp100 per saham atau setara 17,65% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Pelaksanaan right issue tersebut telah disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat pernyataan efektif untuk rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu […]
Industri
JAKARTA – PT Bank Yudha Bahakti Tbk. berencana melakukan rights issue dengan menerbitkan sebanyak 1.320.381.878 lembar saham dengan nominal Rp100 per saham atau setara 17,65% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Pelaksanaan right issue tersebut telah disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat pernyataan efektif untuk rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) tertanggal 18 Juni 2020.
Untuk harga pelaksanaan, per saham ditetapkan sebesar Rp300. Dengan demikian, diharapkan dana segar yang didapatkan sebanyak-banyaknya sebesar Rp396,11 miliar.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Sekretaris Bank Yudha Bhakti Januar Arifin mengungkapkan, penambahan modal ini dilakukan untuk mewujudkan rencana naik kelas menjadi Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II.
“Modal inti perusahaan per akhir 2019 mencapai Rp906,88 miliar. Tinggal sedikit lagi untuk bisa memenuhi persyaratan BUKU II dengan modal inti Rp1-5 triliun,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip TrenAsia.com, Senin, 22 Juni 2020.
Menurut Januar, realisasi dari right issue nantinya dapat membuka ruang bagi perusahaan untuk berekspansi lebih lebar dalam berbisnis, terutama untuk bertransformasi menuju bank digital. Dana bersih hasil penjualan, nantinya digunakan untuk mengembangkan usaha berupa penyaluran kredit dan operasional perbankan lainnnya.
Emiten bersandi BBYB ini menjadwalkan perdagangan saham dengan HMETD pada 26 Juni di pasar reguler dan negosiasi, serta 30 Juni di pasar tunai. Sementara itu, perdagangan saham tanpa HMETD akan dilakukan pada 29 Juni 2020 di pasar reguler dan negosiasi, kemudian pada 1 Juli di pasar tunai.
Setelah itu, pencatatan saham right issue di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan digelar pada hari berikutnya, yakni 2 Juli 2020 dengan periode penyertaan saham hasil right issue pada 6-10 Juli 2020.
Sebagai informasi, BBYB pada kuartal I-2020 mencatatkan laba bersih sebesar Rp13,19 miliar, turun dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp14,18 miliar. Meskipun demikian, tingkat kecukupan modal bank masih baik dengan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 29,96%, meningkat dari periode yang sama tahun lalu sebesar 17,83%.