Reshuffle Kabinet 2024
Energi

Reshuffle Bahlil ke Menteri ESDM Dinilai untuk Muluskan Izin Tambang Ormas

  • Hal ini untuk memperlancar proses penguasaan tambang, termasuk bagi-baginya ke siapa aja lagi, kan ormasnya tidak terbatas hanya kepada Muhammadiyah dan NU saja

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle kabinet menjelang jabatannya berakhir dua bulan lagi. 

Ada tiga menteri, satu wakil menteri (wamen), Kepala Badan Gizi Nasional, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan di Istana Negara, Jakarta, Senin, 19 Agustus 2024.  

Politikus Gerindra Supratman Andi Agtas didaulat sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) menggantikan Yasonna Laoly. Sementara Bahlil Lahadalia dilantik sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggantikan Arifin Tasrif. Sebelumnya Bahlil adalah Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.

“Bahwa saya akan setia kepada Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara,” ucap Jokowi yang diulangi oleh seluruh pejabat yang dilantik pada Senin, 19 Agustus 2024.

Posisi Bahlil digantikan Rosan Roeslani, eks Wakil Menteri BUMN sekaligus Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Muncul pula nama loyalis Prabowo yakni Angga Raka Prabowo yang dilantik sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika.

Izin Tambang

Menyikapi hal ini, Ekonom Senior INDEF Faisal Basri mengkritik reshuffle kabinet yang dilaksanakan Presiden Jokowi 2 bulan menjelang kelengserannya. Salah satunya ditunjukkan pada penunjukan Bahlil Lahadalia menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menggantikan Arifin Tasrif.

Faisal menyebut bingung mengapa posisi Arifin digantikan oleh Bahlil, ia menduga hal ini untuk memperlancar bagi-bagi izin tambang ke organisasi masyarakat atau ormas keagamaan.

"Hal ini untuk memperlancar proses penguasaan tambang, termasuk bagi-baginya ke siapa aja lagi, kan ormasnya tidak terbatas hanya kepada Muhammadiyah dan NU saja, yang lain-lain juga antre," katanya dalam Diskusi Publik INDEF Kemerdekaan dan Moral Politik Pemimpin Bangsa, Senin, 19 Agustus 2024.

Tak hanya itu reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden di akhir masa jabatannya sekaligus mengkonsolidasikan kekuasaan. Sementara terkait Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM, Faisal mengaku tidak kenal secara personal. Namun, ia menduga bisa saja Rosan akan terus menjabat sebagai Menteri Investasi di kabinet Prabowo.

Lebih lanjut kata Faisal, perombakan kabinet Jokowi di akhir masa jabatannya adalah untuk merusak tatanan dan adanya perombakan ini kecil kemungkinannya terhadap meningkatnya kepastian berusaha dari investor-investor.