HMSP
Industri

Resmi Beroperasi, Pabrik Baru HM Sampoerna Senilai Rp2,8 Triliun Mulai Ekspor Rokok IQOS

  • PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mulai ekspor rokok alternatif IQOS dari pabrik baru di Karawang.

Industri

Laila Ramdhini

JAKARTA - Emiten produsen rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) resmi membuka pabrik tembakau inovatif bebas asap bagi IQOS dengan merek HEETS di Karawang, Jawa Barat, pada Kamis, 12 Januari 2023. 

Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis menjelaskan pembangunan fasilitas produksi rokok IQOS ini menelan investasi sebesar US$186 juta atau sekitar Rp2,81 triliun (kurs Rp15.149 per dolar Amerika Serikat). Pembukaan pabrik ini juga ditandai dengan pelepasan ekspor perdana rokok IQOS. 

“Pabrik IQOS dengan merek HEETS di Indonesia difokuskan untuk memenuhi permintaan pasar ekspor di kawasan Asia Pasifik maupun pasar domestik,” ujar Vassil, dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 17 Januari 2023.

Vassilis mengungkapkan pabrik rokok IQOS ini juga merupakan fasilitas produksi Philip Morris International (PMI) untuk produk tembakau inovatif bebas asap yang pertama di Asia Tenggara dan ketujuh di dunia. Pabrik ini dibangun sejak akhir 2021 dan beroperasi pada kuartal IV-2022.

Produk IQOS

IQOS adalah singkatan dari I stops original smoking, sebuah inovasi yang dibuat oleh induk usaha HM Sampoerna, PMI. IQOS merupakan produk tembakau inovatif bebas asap dan tanpa pembakaran karena dia dipanaskan secara elektrik.

IQOS disebut merupakan produk tembakau dengan risiko yang dimodifikasi (Modified Risk Tobacco Product/MRTP). IQOS secara fundamental berbeda dan merupakan alternatif merokok yang lebih baik.

Selama lebih dari satu dekade, Philip Morris telah berinvestasi lebih dari US$9 miliar untuk mengembangkan dan memperkenalkan produk tembakau inovatif bebas asap. Salah satu produk tersebut ialah perangkat pemanas tembakau bernama IQOS. 

Dengan mengedepankan penelitian ilmiah dan teknologi, IQOS memanaskan batang tembakau yang menggunakan tembakau asli tanpa pembakaran. Sehingga mengurangi paparan zat berbahaya atau berpotensi berbahaya hingga rata-rata 90-95% lebih rendah dibandingkan dengan asap rokok

“IQOS menggunakan perangkat elektronik untuk memanaskan tembakau, dan bukan membakarnya. Proses pemanasan berlangsung maksimal 350 derajat Celsius. Oleh karena itu, tidak ada api, abu, maupun asap,” papar Vassilis.

Ia menambahkan, produk tembakau inovatif bebas asap mengandung nikotin. Walaupun menyebabkan ketergantungan, nikotin bukan penyebab utama penyakit terkait merokok. Oleh karena itu, penghantaran nikotin dapat dilakukan tanpa melibatkan pembakaran. Saat ini, produk bebas asap PMI sudah tersedia di 70 pasar di seluruh dunia. 

Vassilis mengatakan, berdasarkan data PMI pada September 2022, sekitar 13,5 juta konsumen dewasa di seluruh dunia telah beralih ke IQOS dan berhenti merokok.

Di Indonesia, IQOS telah diperkenalkan melalui skema uji pasar terbatas sejak tahun 2019 dan tersedia di kota-kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya, Denpasar, Bandung, Medan, Pekanbaru, Palembang, Makassar, Balikpapan, Samarinda, dan kota-kota lainnya. 

“Berdasarkan hasil riset ilmiah PMI dan lembaga independen, beralih sepenuhnya ke IQOS mengurangi bahaya dibandingkan dengan terus merokok,” ujar  Vassilis. 

Ia juga menyampaikan bahwa produk bebas asap tidak bebas risiko dan hanya ditujukan bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau atau produk nikotin lainnya.