Industri

Resmi Dibangun Gudang Garam, Dhoho Kediri jadi Bandara Pertama yang Dibiayai Swasta

  • Perjanjian kerja sama pembangunan Bandara Dhoho Kediri resmi diteken antara anak usaha Gudang Garam dan pemerintah.
Industri
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

JAKARTA - Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur, resmi menjadi bandara pertama di Indonesia yang dibangun dengan pembiayaan swasta murni tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hal ini ditandai dengan perjanjian Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang resmi ditandatangani di Jakarta, Rabu.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan pembangunan bandara dengan model KPBU prakarsa (unsolicited) ini bisa diikuti oleh swasta lainnya. Hal ini juga merupakan rencana strategis pemerintah untuk terus mendorong pendanaan kreatif (creative financing) untuk berbagai proyek infrastruktur transportasi di Indonesia.

"Hal yang luar biasa, saat swasta membangun bandara, sehingga tidak perlu kantong (dana) APBN," kata Budi, di Jakarta, dikutip Kamis, 8 September 2022.

Bandara Dhoho di Kediri ini dibangun oleh PT Suryo Dhaha Investama, yang merupakan anak usaha PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan Angkasa Pura I dalam kerja sama operasi (KSO).

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan KPBU unsolicited merupakan proyek yang diprakarsai dan diusulkan pembangunannya oleh badan usaha, bukan pemerintah.

Luhut mengapresiasi PT Surya Dhoho Investama yang berinisiatif membangun bandara baru.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Suryo Dhaha Investama yang sekaligus Direktur Gudang Garam Istata Taswin Siddharta menyampaikan terima kasih kepada pemerintah, yang telah memberikan kepercayaan kepada pihaknya sebagai pemrakarsa proyek KPBU unsolicited Bandara Kediri.

“Kami juga sampaikan terima kasih kepada Gubernur Jatim dan Bupati Kediri yang telah membantu kelancaran pembangunan bandara ini. Semoga kehadiran bandara ini memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi masyarakat, khususnya di wilayah selatan Jawa,” ujarnya.

Berdasarkan hasil pengadaan yang telah dilakukan, KSO antara PT Suryo Dhaha Investama dan PT Angkasa Pura I (Persero) telah dinyatakan sebagai pemenang dengan durasi waktu kerja sama yaitu 50 tahun sejak bandara mulai dioperasikan.

Adapun total nilai investasi mencapai Rp10,8 triliun dengan rincian Rp6,6 triliun pada tahap I; Rp1,2 triliun pada tahap II, dan Rp3 triliun pada tahap III.

Dengan pembangunan ini kapasitas penumpang bandara untuk Tahap I mampu menampung 1,5 juta penumpang per tahun; tahap II 4,5 juta penumpang per tahun; dan tahap III 10 juta penumpang per tahun.

Bandara ini ditargetkan beroperasi pada akhir 2023 serta diproyeksikan mampu melayani pesawat berbadan lebar (wide body aircraft) sejenis Boeing 777-300ER.

Keberadaan bandara baru Kediri bisa dimanfaatkan untuk penerbangan komersial, umroh, dan haji.

Penandatanganan perjanjian kerja sama pembangunan Bandara Kediri ini dilakukan oleh Plt Dirjen Perhubungan Udara Nur Isnin Istiartono dengan  Presiden Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDI) Istata Taswin Siddharta di Kantor Kemenhub Jakarta, Rabu, 7 September 2022.

Penandatanganan disaksikan langsung  oleh  Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Adapun Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyaksikan secara daring.