<p>Keysha (8) mengikuti pelajaran secara online didampingi ibundanya di gerai ayam krispy tempat ibunya bekerja, di Jalan Bukit Duri Tanjakan, Gang Langgar, Jakarta Selatan, Selasa, 28 Juli 2020. Anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Firman (32) dan Okta (31) tampak tekun mengikuti pelajaran berbasis online di masa kernormalan baru saat ini. Keluarga yang terdampak secara ekonomi akibat  ayahnya yang dirumahkan dari pekerjaan, membuat ibunya harus turun tangan dengan bekerja di gerai ayam krispy milik tetangga mereka. Belum lagi sistem sekolah online yang memaksa orang tua Keysha harus menyisihkan penghasilan untuk membeli pulsa Rp 25000 per minggu agar anak mereka dapat terus belajar. Ditengah himpitan ekonomi, Keysha yang bercita-cita menjadi seorang dokter ini terus memupuk semangatnya untuk belajar agar bisa membanggakan keluarga, sembari berdoa agar ayahnya kembali mendapatkan pekerjaan dan badai corona segera berakhir. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional & Dunia

Resmi Diluncurkan, Ribuan Komunitas Pendidikan Ikut Bergabung di Program Guru Belajar dan Berbagi

  • Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) meluncurkan program Guru Belajar dan Berbagi.

Nasional & Dunia
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) meluncurkan program Guru Belajar dan Berbagi.

Program ini ditujukan untuk calon guru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK).

Hinga saat ini, jumlah pendaftar program Guru Belajar dan Berbagi diketahui telah mencapai 495.975 guru dan 45.000 komunitas pendidikan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, kompetensi pedagogi dan profesional guru akan diuji melalui Guru Belajar dan Berbagi. Pelaksanaannya sendiri mengedepankan konsep ruang kolaborasi dan komunitas pembelajaran.

“Kami mengundang para guru honorer dan lulusan pendidikan profesi guru, untuk membuktikan kelayakannya menjadi ASN PPPK,” ujarnya dalam peluncuran program secara daring, Rabu, 3 Maret 2021.

Adapun tiga tahapan program, meliputi pendahuluan, di mana peserta akan mendapat bekal orientasi terkait penjelasan teknis, penggunaan modul, pembelajaran dan komunitas pembelajaran.

Tahap kedua, yaitu fasilitas pembelajaran yang memungkinkan peserta belajar substansi pedagogi dari bidang studi masing-masing.

Dalam hal ini, peserta bisa memanfaatkan fasilitas ruang kolaborasi dan komunitas pembelajaran untuk berdiskusi dan meningkatkan tingkat pemahaman materi.

Sementara itu, try out akan menjadi tahapan terakhir. Setelah selesai melaksanakan program pembelajaran, peserta dapat mendaftar uji kompetensi untuk mengetahui hasil kemampuannya. Terkait hal ini, penentuan jadwal dan soal tes akan otomatis mengikuti sistem.

Modul pembelajaran di program ini terdiri dari 26 mata pelajaran, mulai jenjang SD, SMP, dan SMA. Untuk pemilihan mata pelajaran, dibuka mulai hari ini hingga 12 April 2021.

Kemudian jadwal belajar dilaksanakan sampai 18 April 2021, dan try out dilakukan per minggu pada lima hari kerja, yakni Senin – Jumat. Dalam setiap sesi try out, peserta dibatasi maksimal 5.000 orang. (SKO)