Resmi! Doni Primanto Jadi Deputi Gubernur BI
JAKARTA- Doni Primanto Joewono Selasa 11 Agustus 2020 dilantik menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) di Mahkamah Agung (MA) setelah mengucapkan sumpah jabatan di hadapan Ketua MA Muhammad Syarifuddin. Upacara pelantikan dan pengucapan sumpah jabatan itu disiarkan langsung melalui kanal Youtube BI di Jakarta, Selasa. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan pria kelahiran Surabaya, 55 tahun […]
Industri
JAKARTA- Doni Primanto Joewono Selasa 11 Agustus 2020 dilantik menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) di Mahkamah Agung (MA) setelah mengucapkan sumpah jabatan di hadapan Ketua MA Muhammad Syarifuddin.
Upacara pelantikan dan pengucapan sumpah jabatan itu disiarkan langsung melalui kanal Youtube BI di Jakarta, Selasa.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan pria kelahiran Surabaya, 55 tahun lalu itu sebagai salah satu petinggi BI melalui Keputusan Presiden Nomor 78/P/2020 pada 30 Juli 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Mantan Kepala Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) BI itu menggantikan pejabat sebelumnya yakni Erwin Rijanto, untuk menjadi Deputi Gubernur BI periode 2020-2025.
Doni Primanto Joewono terpilih secara aklamasi melalui musyawarah mufakat di Komisi XI DPR RI pada Senin, 13 Juli 2020.
Mantan Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta dan Jawa Barat itu menjadi kandidat terakhir yang menjalani uji kepatutan dan kelayakan oleh wakil rakyat di Senayan pada Rabu 8 Juli 2020. Sebelumnya dalam uji kepatutan dan kelayakan itu salah satu yang dipaparkan Doni adalah optimalisasi industri manufaktur dan pariwisata sebagai salah satu strategi membangkitkan ekonomi RI setelah pandemi COVID-19.
Industri manufaktur, kata dia, akan diarahkan untuk usaha berorientasi ekspor menggunakan kandungan lokal dan berbasis sumber daya alam yang fokus di sektor pertambangan, pertanian, perkebunan, dan perikanan.
Untuk sektor pariwisata, ia mendorong penguatan destinasi wisata utama seperti Bali dan Bintan karena pariwisata merupakan sumber pertumbuhan baru dengan mendorong wisata COVID friendly yakni pariwisata minim interaksi seperti wisata alam.
Manufaktur dan pariwisata, kata dia, dapat meningkatkan daya saing ekonomi nasional yang akan mendorong pertumbuhan dan pemerataan untuk membangkitkan ekonomi setelah pandemi.