Seremoni pencatatan perdana saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) di BEI, Jakarta, Jumat, 7 Juli 2023.
Korporasi

Resmi IPO, Amman Mineral (AMMN) Pede Akan 2 Hal Ini

  • Keunggulan kompetitif yang dimiliki Amman di antaranya kepemilikan cadangan tembaga terbesar kelima di dunia

Korporasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Amman Internasional Tbk (AMMN) yang resmi melaksanakan initial public offering (IPO) hari ini, Jumat, 7 Juli 2023, yakin pendapatan tumbuh positif dengan menawarkan dua keunggulan kompetitif yang menjadi unique selling proposition (USP).

Vice President Corporate Communication Amman Internasional Kartika Octaviana mengatakan, perseroan yakin pendapatan akan tumbuh positif setelah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Disampaikan oleh Kartika, keunggulan kompetitif yang dimiliki Amman di antaranya kepemilikan cadangan tembaga terbesar kelima di dunia untuk tambang Batu Hijau dan Elang menurut data Wood Mackenzie.

"Itu kan fifth biggest in the world, kelima terbesar berdasarkan data Wood Mackenzie. Itu salah satu (unique selling proposition Amman)," kata Kartika saat ditemui seusai seremoni pencatatan perdana saham AMMN di BEI, Jakarta, Jumat, 7 Juli 2023.

Per-31 Desember 2022, cadangan bijih AMMN untuk tambang Batu Hijau dan proyek eksplorasi Elang yakni sebesar 17,12 miliar pon tembaga dan 23,2 juta ton emas.

Melalui anak usahanya, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) kini tengah melakukan penambangan fase 7 dan pengembangan fase 8 yang diperkirakan dapat memperpanjang usia tambang Batu Hijau hingga 2030.

Sementara itu, proyek eksplorasi Elang pun tengah dipersiapkan oleh AMMN untuk memulai operasional penambangannya pada 2031-2046.

Selain itu, Kartika pun mengatakan bahwa USP yang dimiliki AMMN adalah biaya C1 cash cost yang cenderung rendah. C1 cash cost sendiri adalah metrik standar yang digunakan dalam industri penambangan tembaga sebagai acuan yang menunjukkan biaya dalam menjalankan operasi penambangan.

Rendahnya C1 cash cost dari Amman sendiri ditopang oleh kandungan emas dan perak yang tinggi dari cadangan bijih serta peningkatan produktivitas dan efisiensi operasional.

"Dengan cost yang rendah itu, dan juga dengan cadangan yang tinggi, masyarakat bisa melihat fundamental yang kuat," kata Kartika.

Untuk diketahui, Amman MIneral Internasional tercatat sebagai perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di BEI saat ini setelah resmi mencatatkan sahamnya.

Dalam aksi IPO-nya, Amman menerbitkan sebanyak 6,32 miliar lembar saham biasa atau setara dengan 8,8% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO dan menawarkan harga Rp1.695 perlembar.

Dengan demikian, nilai penawaran umum perdana saham AMMN mencapai Rp10,73 triliun dan menjadi IPO terbesar di Indonesia tahun 2023 sejauh ini.

AMMN pun menyelenggarakan program opsi kepemilikan saham atau management stock ownership plan (MSOP) dengan penerbitan saham sebanyak 602,33 juta lembar.

Direktur Utama Amman Mineral Internasional Alexander Ramlie meyakini bahwa prospek usaha pertambangan tembaga akan mengalami tren positif seiring dengan meningkatnya permintaan di tingkat global.

"Peningkatan ini terjadi seiring pertumbuhan sektor industri, energi terbarukan, serta kendaraan listrik. AMMN melihat dinamika pasar tersebut sebagai peluang untuk memperkuat posisi perseroan sebagai salah satu produsen tembaga terbesar di dunia," ujar Alexander.

Sekitar Rp1,78 triliun dari dana IPO akan dimanfaatkan untuk penyetoran modal kepada PT Amman Mineral Industri (AMIN) yang selanjutnya akan digunakan untuk membiayai pengeluaran modal atas proyek smelter di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

Kemudian, sekitar Rp3,04 triliun akan digunakan perseroan untuk melunasi utang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara, dan sisa dana lainnya akan digunakan untuk penyetoran modal kepada AMNT yang selanjutnya akan digunakan untuk membiayai pengeluaran modal atas proyek ekspansi pabrik konsentrator di Nusa Tenggara Barat dan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap di AMNT yang berlokasi di provinsi yang sama.

Sebelum resmi IPO, pemegang saham Amman Mineral yaitu PT Sumber Gemilang Persada dengan kepemilikan 35,58%, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) 23,13%, PT AP Investment 17,08%, PT Alpha Investasi Mandiri 7,86%, PT Pesona Sukses Cemerlang 7,21%, PT Sumber Mineral Citra Nusantara 5,12%, dan PT Medco Services Indonesia 4,02%.

Amman Mineral Internasional sendiri adalah perusahaan holding yang berdomisili di Indonesia dan melakukan bisnis di bidang eksplorasi, pembangunan, penambangan, pemrosesan, dan nantinya akan bergerak juga di aktivitas pengolahan, dan pemurnian di Indonesia melalui perusahaan anak dan entitas asosiasi operasi perseroan.