Karyawan berkatifitas dengan latar layar monitor pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 8 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Resmi IPO, Manggung Polahraya (MANG) Bidik Pendapatan Rp180 Miliar pada 2024

  • PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) membidik kenaikan pendapatan hingga 125% pada 2024.

Korporasi

Laila Ramdhini

JAKARTA - Emiten yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) membidik pendapatan sebesar Rp180 miliar pada 2024. Angka ini melonjak 125% dari estimasi pendapatan Rp80 miliar pada 2023.

MANG memperkirakan proyeksi pendapatan itu mampu menghasilkan laba bersih senilai Rp15 miliar sampai dengan Rp20 miliar pada tahun ini. Pada 2023, perseroan memprediksi laba bersih mencapai Rp600 juta - Rp800 juta.

Target agresif ini ditetapkan MANG setelah menggelar Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada Kamis, 11 Januari 2024.

“Kami tidak mempermasalahkan tahun politik, kami terus bekerja mendapatkan tender apalagi kami kerja sama dengan BUMN dan swasta,” kata Direktur Utama Manggung Polahraya Ni Ketut Mariani di BEI, Jakarta, Kamis, 11 Januari 2024.

Pada IPO ini, MANG menawarkan 762,50 juta saham bernilai nominal Rp20 per saham. Dengan harga penawaran Rp100 per saham, maka perseroan bisa menghimpun dana segar senilai Rp76,25 miliar.

Direktur Pengembangan Usaha dan Sekretaris Perusahaan Lie Kurniawan mengungkapkan dana IPO ini seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja. 

Pengeluaran modal ini berupa biaya pokok untuk proses dari konstruksi gedung dan bangunan, pembangunan infrastruktur jalan, produksi aspal hot mix, produksi beton ready mix, serta gaji dan tunjangan.

Garap 3 Proyek Utama

Hingga saat ini, MANG yang merupakan perusahaan jasa konstruksi dan infrastruktur tengah menggarap tiga proyek berjalan dengan nilai kontrak total Rp66 miliar.

Ketiga proyek tersebut yakni pembangunan perumahan Green Kemilang di Lampung; pembangunan lapangan tenis Padel Court tahap I di Kemang, Jakarta; dan subkontraktor Proyek Preservasi Jalan dan Jembatan Ruas Jalan Tegineneng di SP Tanjung Karang KM 10.

Pada 2024, MANG juga sudah mengantongi proyek-proyek dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Salah satunya kelanjutan pembangunan Bandara Kualanamu dengan PT Angkasa Pura dengan nilai kontrak sekitar Rp17 miliar. Sementara dari swasta, perseroan juga telah menandatangani kontrak dengan SBT, pengembang perumahan swasta.

Proyek-proyek yang sudah dilaksanakan oleh perseroan, antara lain: rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan Gedung BPKP Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah di Palu; proyek Pembangunan Laboratorium Teknik 5,1 Institut Teknologi Sumatra di Lampung; proyek renovasi Menara Siger Bakauheuni di Lampung, proyek Pembuatan Reservoir Tank Bandara Kualanamu di Medan; dan proyek Renovasi Ruang Tunggu Pelabuhan di Lampung.

Secara persentase, per Juni 2023, pendapatan perseroan didominasi dari segmen ritel aspal sebesar 50%. “Akhir tahun mungkin porsinya agak turun sedikit karena kami memperoleh pendapatan dari pembangunan jalan yang nilainya agak besar,” kata Kurniawan.