Ilustrasi bisnis PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS).
Korporasi

Resmi IPO, Nusantara Sawit Sejahtera (NSSS) Targetkan Pertumbuhan Laba 66 Persen Tahun Ini

  • Untuk tahun 2023 ini, NSSS menargetkan pendapatan sebesar Rp1,4 triliun atau meningkat 16% secara year-on-year (yoy) sementara laba ditargetkan mencapai Rp100 miliar dengan peningkatan 66% yoy.

Korporasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) yang baru saja melaksanakan initial public offering (IPO) hari ini, Jumat, 10 Maret 2023, menargetkan pertumbuhan laba hingga sekitar 66% untuk tahun 2023.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama NSSS Teguh Patriawan saat menjawab pertanyaan wartawan seusai seremoni pencatatan perdana saham perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Teguh mengatakan, perseroan telah meraup pendapatan senilai Rp1,2 triliun dengan laba yang mencapai sekitar Rp60 miliar pada tahun lalu.

Untuk tahun 2023 ini, NSSS menargetkan pendapatan sebesar Rp1,4 triliun atau meningkat 16% secara year-on-year (yoy) sementara laba ditargetkan mencapai Rp100 miliar dengan peningkatan 66% yoy.

"Rp100 miliar (targetnya) unutk laba. Target pendapatan tahun ini Rp1,4 triliun," ujar Teguh, Jumat, 10 Maret 2023.

Teguh pun menjelaskan bahwa perseroan yang bergerak di bidang produksi crude palm oil (CPO), palm kernel (PK), dan tandan buah segar (TBS) ini tidak melakukan ekspor sama sekali.

Hasil dari produksi perseroan disalurkan seluruhnya untuk domestik, dan untuk jangka pendek ini perseroan belum tercetus untuk bermain di wilayah ekspor.

Memiliki lahan sekitar 26.000 hektare, perseroan pun menargetkan penambahan lahan sekitar 3.000 hektare tahun ini.

Rencananya, NSSS akan menambah lahan di Kalimantan Tengah, tepatnya di Kabupaten Kapuas seluas 1.000 hektare dan di Kabupaten Gunung Mas seluas 2.000 hektare.

Untuk mendukung pencapaian target tersebut, perseroan menyiapkan sekitar Rp200 miliar untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) yang akan digunakan juga untuk pembangunan pabrik dan penanaman sawit baru.

Akan tetapi, berhubung pabrik baru akan dibangun pada kuartal IV-2022, NSSS tidak memproyeksikan kontribusi yang terlalu besar dari sana.

"Kalau untuk tahun ini, sepertinya (kontribusi pabrik baru) masih sedikit ya karena baru beroperasi akhir tahun. Mungkin tahun depan baru full. Saat ini kira-kira kontribusinya diperkirakan 10%-an," kata Teguh.

Untuk diketahui, PT Nusantara Sawit Sejahtera adalah perusahaan hulu perkebunan kelapa sawit dengan lima area perkebunan yang berlokasi di Kalimantan Tengah, khususnya unutk penjualan CPO, TBS, dan PK.

Dalam aksi IPO-nya, perseroan melepas 3,56 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp50 yang nilainya mewakili 15% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh perseroan dan ditawarkan secara perdana di harga Rp127 perlembar.

Dari aksi IPO ini, NSSS memperoleh dana IPO sebesar Rp453,16 miliar yang rencananya akan digunakan perseroan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi, pembiayaan penanaman baru, dan modal kerja entitas anak.