Resmi IPO, Saham Janu Putra Sejahtera (AYAM) Lompat 35 Persen
- Saham Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM) yang merupakan emiten unggas itu langsung melompat 35% alias Auto Rejection Atas (ARA).
Bursa Saham
JAKARTA – PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM) resmi mencatatkan saham perdana atau listing di Bursa Efek Indonesia pada Kamis, 30 November 2023. Menariknya, saham emiten unggas itu langsung melompat 35% alias Auto Rejection Atas (ARA).
Berdasarkan data IDX Mobile pukul 09:37 WIB, saham AYAM langsung naik 35 poin ke level Rp135 per saham. Alhasil harga perdana saham perdana AYAM di atas harga penawaran awal yang ditetapkan di Rp100 per saham.
Tercatat hingga saat ini, frekuensi transaksi saham AYAM saat pembukaan perdagangan menyentuh level 9.190 ribu dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 139 juta lembar saham. Sementara itu, nilai transaksi (turnover) emiten unggas itu tembus Rp18,8 miliar, dengan market cap mencapai Rp540 miliar.
- Akan IPO, Pupuk Kaltim Tinggal Tunggu Arahan Kementerian BUMN
- Wika Gedung (WEGE) Paparkan Progres Dua Proyek Besar IKN
- OJK Sebut Penyaluran Kredit Perbankan di Bali Capai Rp102,97 Triliun
Sekretaris Perusahaan AYAM Deni Herdiana menyatakan bahwa perusahaan memiliki prospek bisnis yang menjanjikan. Salah satu faktor kunci dalam pertumbuhan perusahaan adalah peningkatan konsumsi daging, yang didorong oleh kenaikan pendapatan dan pemahaman gizi masyarakat.
"Dalam menghadapi persaingan tinggi di industri, PT Janu Putra Sejahtera optimis dapat mempertahankan pangsa pasar dan tumbuh di tengah dinamika yang terus berubah," ujar Deni dalam keterangan tertulis dikutip pada Kamis, 30 November 2023.
Dalam aksi korporasi ini, perseroan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek. Selain itu, saham AYAM juga telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai efek syariah melalui Keputusan Nomor: KEP- 81 /PM.02/2023 tentang Penetapan Saham PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM) sebagai Efek Syariah.
Rencana Dana IPO
Berdasarkan prospektus BEI yang dikutip pada Senin, 27 November 2023, dalam aksi korporasi ini, Janu Putra berencana melepas sebanyak-banyak saham 800 juta saham atau 20,00% dari modal ditempatkan dan disetor. Alhasil, emiten peternakan unggas yang bermarkas di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu berpotensi meraup dana sebesar Rp80 miliar.
Setelah mendapatkan dana segar dari IPO, manajemen AYAM akan menggunakannya untuk empat hal utama, yakni pembelian tanah untuk kandang ayam, pembagunan fasilitas Hatchery, pelunasan utang dan pembelian parent stoc Day-Ods-Chicks.
Apabila dirincikan sebesar Rp40,63 miliar atau sebanyak 50,79% dana IPO tersebut akan digunakan untuk pembelian beberapa bidang tanah di Desa Ngawis, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta. Termasuk sekitar Rp20,40 miliar akan digunakan untuk pembelian beberapa bidang tanah kepada Singgih Januratmoko, pengendali perseroan.
Selanjutnya, sekitar 19,40% dari dana hasil IPO, atau sejumlah Rp15,52 miliar, akan dialokasikan untuk pembelian beberapa bidang tanah di Desa Tuksono, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, serta untuk pembangunan fasilitas hatchery baru atau tempat penetasan telur ayam.
Selanjutnya, dana sejumlah Rp11,53 miliar atau 14,42% hasil IPO akan dialokasikan untuk melunasi seluruh utang usaha perseroan kepada PT Janu Putra Abadi (JPA), yang merupakan entitas asosiasi perseroan dengan tingkat penyertaan sebesar 20% di JPA.
Sisanya, sekitar 15,39% dari dana hasil IPO akan dialokasikan untuk modal kerja perseroan, dengan fokus pada pembelian parent stock day-old-chicks (DOC). Sebab, hal tersebut berguna untuk produksi ayam broiler yang mana perseroan memerlukan parent stock (PS) untuk menghasilkan atau menelurkan DOC ayam broiler.
Profil dan Kinerja Keuangan
Asal tahu saja, AYAM ini berdiri pada 2007 lalu di Sleman, DIY. Produk dan jasa yang dijual oleh perseroan adalah DOC Parent Stock, DOC Ayam Broiler, Ayam Hidup, Karkas Ayam, Telur Komersil, dan Jasa Rumah Potong Ayam.
Dilansir dari situs resmi perusahaan januputrasejahtera.com, saat ini lokasi usaha AYAM telah berkembang di beberapa wilayah Jawa Tengah dan DIY antara lain di Purbalingga digunakan sebagai tempat pembibitan, di Karanganyar sebagai peternakan broiler, di Gunung Kidul dan Sleman sebagai penetasan telur dan peternakan broiler.
Selain dikelola secara mandiri, AYAM juga memiliki peternakan broiler berbasis kemitraan di Jawa dan Bali. Manajemen menjelaskan bahwa sistem kemitraan itu berhasil mengembangkan 600 ribu ekor ayam saban setiap bulannya.
Berdasarkan kinerja keuangan Janu Putra per 31 Mei 2023, perseroan berhasil mencetak laba sebelum pajak Rp3,45 miliar. Angka itu mengalami kenaikan 48,78% secara tahunan. Tak ayal, laba bersih Janu Putra juga bertumbuh 59,63% secara tahunan atau Rp4,25 miliar dibanding periode sama tahun lalu, yakni Rp2,66 miliar.
Meski begitu, per 31 Mei 2023 sisi penjualan AYAM berada di angka Rp115,66 miliar. Angka tersebut turun 22,35% secara tahunan apabila dibandingkan dengan periode tahun sama tahun lalu, yakni Rp148,97 miliar.
Alhasil, seiring turunnya pendapatan, beban pokok AYAM tak ubahnya ikut menyusut 22,5% menjadi Rp106,83 miliar, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp137,86 miliar.