<p>PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) resmi beroperasi mulai 1 Februari 2021 / Dok. Bank Syariah Indonesia</p>
Industri

Resmi Kantongi Izin Operasional di Dubai, Erick Thohir: BSI Penghubung Investor Global

  • PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) melaporkan secara resmi penerimaan izin prinsip kantor perwakilan dari Dubai International Financial Center (DIFC).
Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) melaporkan secara resmi penerimaan izin prinsip kantor perwakilan dari Dubai International Financial Center (DIFC).

Dengan turunnya izin operasional, BSI secara resmi mengepakkan sayap ke negara dengan mayoritas muslim, Uni Emirat Arab (UEA). Selain itu, izin tersebut diklaim menjadi upaya lebih dekat untuk mencapai tujuannya menjadi pemain kunci di industri perbankan syariah global. 

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan hal ini merupakan penanda rekam jejak pertama BSI di pasar global.

“BSI menjadi bank dari Indonesia pertama yang memiliki kantor perwakilan di kawasan Timur Tengah. Dengan ekspansi ini, BSI berharap dapat mewujudkan misinya sebagai Top 10 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar pada 2025,” ungkap Erick dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu, 6 November 2021.

Kehadiran BSI di Dubai, lanjutnya, diharapkan dapat mempererat hubungan antara Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah. Pasalnya, UEA merupakan salah satu pusat investasi global di mana Dubai menjadi pusat keuangan syariah global, termasuk Sukuk.

Erick berharap BSI dapat mengoptimalkan potensi bisnis di Dubai dan menjadi jembatan penghubung antara Indonesia dengan investor global. Dengan demikian, para investor dapat menginvestasikan dananya pada proyek-proyek pemerintah, BUMN dan proyek pembangunan lainnya di Tanah Air.

“Tentunya, kehadiran BSI di Dubai juga diharapkan akan memudahkan akses bagi seluruh pemangku kepentingan untuk mencari layanan dan informasi keuangan guna memberdayakan bisnis ekspor dan impor ke Timur Tengah,” tambahnya.

Sebagai informasi, sebelumnya BSI lebih dulu merampungkan integrasi operasional dari tiga perusahaan induk sebelumnya, yakni PT Bank BRI Syariah, PT Bank Mandiri Syariah, dan PT BNI Syariah. Dengan penguatan ini, Hery menyebut BSI telah memiliki sistem operasional yang mumpuni untuk menggarap bisnis internasional.

Secara kinerja keuangan, BRIS meraup laba bersih Rp2,25 triliun pada kuartal III-2021. Laba bersih bank syariah terbesar di Indonesia ini melonjak 37% dibandingkan dengan kuartal III-2020 senilai Rp1,64 triliun.

Laba bersih yang tumbuh double digit ini dibarengi dengan efisiensi pada pos biaya dana atau cost of fund (CoF). BRIS mencatatkan penurunan CoF dari 2,7% menjadi 2,1% per kuartal III-2021.

Pembiayaan BRIS tumbuh sebesar 7,38% yoy pada kuartal III-2021 menjadi Rp163,3 triliun. Adapun Non Performing Financing (NPF) BRIS parkir di level 3% per September 2021.

Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRIS juga mengalami peningkatan 9,32% yoy menjadi Rp219,2 triliun. Di samping itu, BRIS mencatatkan pendapatan berbasis jasa dan komisi atau fee based income syariah sebesar Rp417,3 miliar atau melejit 24,2% yoy.