Resmi Melantai di BEI, Saham Pertamina Geothermal (PGEO) Terkoreksi
- PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat, 24 Februari 2023. Pada perdagangan perdana, saham PGEO sempat dibuka menguat ke level Rp925, namun saat ini melemah ke level Rp815.
Korporasi
JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat, 24 Februari 2023. Pada perdagangan perdana, saham PGEO sempat dibuka menguat ke level Rp925, namun saat ini melemah ke level Rp815 per pukul 11.11 WIB.
Adapun PGEO menetapkan harga IPO atau penawaran Rp875 per saham. Ini merupakan rentang tengah dari harga book building yang dipasang PGEO berada di Rp820 - Rp945.
PGEO melepas sebanyak 10.350.000.000 saham yang mewakili sebesar 25,00% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Perseroan melakukan penawaran Umum sejak 20 – 22 Februari 2023 dan berhasil meraih dana sebesar Rp9.056.250.000.000.
- Cara Mudah Bikin Saluran Radio Sendiri di YouTube Music
- IHSG Berpeluang Mantul Lagi, Intip 6 Rekomendasi Saham Ini
- YouTube Music Rilis Fitur Create Radio, Mirip Spotify?
PGEO juga mengalokasikan sebanyak-banyaknya sebesar 1,50% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham atau sebanyak banyaknya 630.398.000 saham untuk Program Opsi Pembelian Saham Kepada Manajemen dan Karyawan Perseroan (Management and Employee Stock Option Program/MESOP).
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Ahmad Yuniarto menyampaikan penawaran Umum IPO Perseroan mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed hingga 3,81 kali dari porsi pooling, melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya.
"Pelepasan saham perdana (IPO/initial public offering) untuk mendukung rencana Perseroan mengembangkan kapasitas terpasang Perseroan sebesar 600 MW hingga 2027 mendatang," ujarnya pada Jumat, 24 Februari 2023.
Perseroan menargetkan untuk meningkatkan basis kapasitas terpasangnya yang dioperasikan sendiri, dari 672 MW saat ini menjadi 1.272MW pada 2027. Selain juga mendukung ambisi PGE untuk terus tumbuh dan mengembangkan seluruh value chain dari sumberdaya panas bumi Indonesia.
Ahmad menjelaskan bahwa PGE mencatatkan diri dengan kode emiten PGEO telah menyelesaikan roadshow ke sejumlah negara selain Indonesia, diantaranya Singapura, Hong Kong, London, dan New York untuk mengundang investor domestik maupun investor asing untuk ikut berpartisipasi dalam penawaran umum perdana saham PGEO.