Karyawan melintas dengan latar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin, 25 Oktober 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Pasar Modal

Resmi Melantai di Bursa, Saham Menn Teknologi (MENN) Loyo hingga ARB

  • PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN) resmi IPO dan berpotensi meraup dana Rp1,37 miliar.

Pasar Modal

Laila Ramdhini

JAKARTA - PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN) resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 18 April 2023. Harga saham MENN dibuka tembus batas bawah atau Auto Reject Bawah (ARB) ke posisi Rp71 dari harga penawaran Rp78 per lembar saham.

Saham MENN berada di level tertinggi Rp85 per saham dan level terendah Rp71 per saham. Total frekuensi perdagangan 426 kali dengan volume perdagangan 190.842 saham dan nilai transaksi harian Rp1,37 miliar.

Direktur Utama MENN Michael Halim Mulyanto menyampaikan perseroan melepas maksimal 430,2 juta saham biasa yang mewakili sebanyak-banyaknya sebesar 30% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana senilai Rp33,55 miliar.

Secara bersamaan, perseroan menerbitkan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 286,8 juta waran atau setara 28,57 persen dari total jumlah saham ditempatkan, dengan setiap pemegang tiga saham baru berhak memperoleh 2 Waran Seri I.

Dia menjelaskan dana hasil IPO ini sebesar Rp1,68 miliar akan digunakan untuk membayar utang pokok pihak ketiga yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BCA), sebesar Rp12,4 miliar untuk belanja modal seperti pembelian dan pengadaan perangkat IoT device dan pengembangan software pendukung.

Selain itu, sebesar Rp2 miliar untuk menyewa bangunan untuk membuka cabang dan service point center baru yang berlokasi di Medan, Cikarang, Batang (Jawa Tengah) dan Surabaya, serta sisanya untuk modal kerja perseroan meliputi marketing digital, media promosi pembelian inventory perangkat IoT device dan penambahan SDM dan biaya pelatihan karyawan.

Setelah IPO, perseroan menargetkan bisa melebarkan sayap ke kawasan-kawasan industri besar berfokus erat untuk kenaikan laba perseroan

.“Kalau untuk core business fleet management and Menconnect kami akan membesarkan pangsa pasar dengan target langganan 1 juta kendaraan operasional, Secara overall kami targetkan laba bersih meningkat jauh di tahun ini,” ujar Michael.

Dia menjelaskan aksi korporasi ini dilaksanakan sebagai bagian dari strategi perseroan untuk memperkuat permodalan dan pengembangan bisnis dalam rangka mendukung perekonomian nasional.

Menurut dia, saat ini teknologi IoT semakin banyak digunakan baik di skala rumah tangga hingga industri di Indonesia, yang merupakan konsep teknologi seperti sensor dan software agar bisa bertukar data dengan perangkat serta sistem lain melalui jaringan internet.

Dia menjelaskan IoT dari MENN menggabungkan komponen terbaik di kelasnya untuk memberikan solusi kelas dunia, perseroan selalu mengedepankan produk dengan IoT generasi terbaru dengan proses operasional yang sederhana.

MENN menggunakan software yang dinamakan “Mennconnect” yaitu software yang menggabungkan perangkat keras dan perangkat lunak, menyatukan berbagai fitur seperti kemudahan aktivasi, layanan pemeliharaan lengkap, diagnosa data, pelaporan hasil analisa dan tagihan.

Sepanjang tahun 2022, Menn Teknologi Indonesia mencatatkan pendapatan sebesar Rp5,81 miliar, atau tumbuh 44,2% year on year (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp4,03 miliar pada 2021.

Perusahaan juga mencatat laba bersih Rp1,04 miliar pada 2022, atau tumbuh 73% yoy, dari sebelumnya sebesar Rp600 juta pada 2021.