Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra bersama President Director Thamrin Nine Alvin Gozali usai penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU)  antara Garuda Indonesia dan Thamrin Nine untuk menjalin kerjasama strategis hadirkan premium experience bagi pengguna jasa. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Transportasi dan Logistik

Respons Irfan Setiaputra Usai Dicopot Sebagai Dirut Garuda Indonesia

  • Irfan menggantikan Ari Askhara yang kala itu dicopot karena skandal penyelundupan Hayley Davidson dan sepeda Brompton.

Transportasi dan Logistik

Debrinata Rizky

JAKARTA - Irfan Setiaputra resmi meninggalkan jabatannya dari kursi direktur utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Hal itu berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 15 November 2024.

Irfan mengaku, ia menerima keputusan tersebut dengan sikap profesional dan disertai ucapan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan.

"RUPSLB Garuda hari ini tanggal 15 November 2024 telah memutuskan memberhentikan saya sebagai Dirut Garuda Indonesia. Saya tentu menerima dengan sikap profesional saya disertai ucapan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan," katanya dalam pesan singkat pada Jumat, 15 November 2024.

Irfan mengucapkan permintaan terima kasihnya dan permohonan maaf jika saat menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia banyak membuat kesalahan atau memberikan informasi yang terlalu lama untuk masyarakat.

Sebagai informasi, Irfan ditunjuk sebagai Direktur Utama Garuda pada 22 Januari 2020 lalu. Irfan menggantikan Ari Askhara yang kala itu dicopot karena skandal penyelundupan Hayley Davidson dan sepeda Brompton.

Pria kelahiran Jakarta, 24 Oktober 1964 ini merupakan lulusan S1-Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung. Sebelum di Garuda, Irfan tercatat pernah berkarir di sejumlah perusahaan dan menempati sejumlah posisi penting.

Sebut saja, CEO Sigfox Indonesia-PT Kirana Solusi Utama (2019 - 2020), CEO PT Reswara Minergi Hartama (2017), Komisaris PT Cipta Kridatama (2017), Komisaris PT Sanggar Sarana Baja (2017), Komisaris Utama PT Reswara Minergi Hartama (2015 - 2017).

Lalu, Chief Operating Officer PT ABM Investama (2015 - 2017), CEO PT Cipta Kridatama (2014 - 2017), CEO PT Titan Mining Indonesia (2012 - 2014), dan CEO PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) (2009 - 2012), dan lain-lain.

Berikut susunan Komisaris dan Direksi Garuda Indonesia sesuai keputusan RUPSLB 2024:

Susunan Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk :
• Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen : Fadjar Prasetyo
• Komisaris : Chairal Tanjung
• Komisaris Independen : Timur Sukirno
• Komisaris : Glenny Kairupan

Susunan Direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk: 
• Direktur Utama : Wamildan Tsani Panjaitan
• Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Prasetio
• Direktur Niaga : Ade R Susardi
• Direktur Operasi : Tumpal Manumpak Hutapea
• Direktur Teknik : Rahmat Hanafi
• Direktur Human Capital & Corporate Service : Enny Kristiani