Respons Perubahan Iklim, Industri Hulu Migas akan Tanam Dua Juta Pohon
- Kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud penerapan pilar ketiga Indonesia Oil & Gas 4.0 yaitu Ensuring Environmental Sustainability.
BUMN
BALI - Tahun 2023 SKK Migas menargetkan penanaman 2 (dua) juta pohon oleh para Kontraktor KKS (KKKS), yang akan dilakukan di kawasan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai dan kawasan pemulihan lahan sebanyak 1,2 juta pohon. Sementara sebanyak 800.000 pohon lainnya akan dilakukan melalui implementasi Program Pengembangan Masyarakat (PPM) dan program 1 - 2 Trees SKK Migas-KKKS.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud penerapan pilar ketiga Indonesia Oil & Gas 4.0 yaitu, Ensuring Environmental Sustainability tersebut ditetapkan untuk merespons kekhawatiran global atas perubahan iklim.
Komitmen penanaman hulu migas tahun 2023 ini lebih banyak dari komitmen tahun 2022 yang telah menanam 1,7 juta pohon ataupun program tahun 2021 yang menanam 1,2 juta pohon. Dengan demikian, sejak program Renstra IOG 4.0 diluncurkan pada 2020, SKK Migas telah melakukan penanaman sebanyak 6,3 juta pohon.
di acara International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) 2023 di Bali, SKK Migas bersama KKKS melakukan penanaman pohon sebanyak 16 ribu batang yang bekerja sama dengan Taman Hutan Rakyat (Tahura). Adapun rincian penanaman pohon terdiri atas 10.000 pohon dari SKK Migas, 5.000 pohon sumbangan Saka Indonesia Pangkah, kemudian EMCL 1.000 pohon.
- Huawei Kembangkan Chip Kamera CCTV, Atasi Pembatasan Penggunaan Teknologi AS
- Kemenkes Sebut Penyakit Tidak Menular Jadi Tantangan Bonus Demografi Indonesia
- TikTok Minta Kreator Jujur Jika Menggunakan AI, Ini Hukumannya Ketika Nekat Dilanggar
Kegiatan penanaman pohon dilakukan di sela acara ICIUOG 2023, yang diselenggarakan antara tanggal 20 – 23 September 2023. Kegiatan ini sekaligus merupakan penegasan SKK Migas yang berkomitmen mendukung kesuksesan program penghijauan bersama KKKS dan seluruh pekerja SKK Migas.
Ancaman perubahan iklim yang meresahkan dan berpotensi memicu krisis pangan merupakan masalah global yang tidak hanya mengkhawatirkan Indonesia tetapi juga negara-negara lainnya. Sejak awal, pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menggalakkan kesadaran dan perlindungan terhadap lingkungan dengan meluncurkan sejumlah program yang bertujuan untuk mengatasi tantangan ini, salah satunya adalah program reboisasi.
Dalam mendukung upaya mengurangi emisi karbon, SKK Migas telah mengambil beragam inisiatif. SKK Migas juga telah menanamkan gagasan tentang inisiatif rendah karbon ke dalam agenda transformasi hulu migas. Konsep ini kemudian diimplementasikan melalui berbagai program yang mencakup tidak hanya penghijauan, tetapi juga upaya untuk mengurangi emisi gas buang dan mengelola energi dengan lebih efisien.
Di samping itu, SKK Migas telah mengajukan permohonan kepada beberapa Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKS) untuk melakukan studi tentang cara-cara untuk mengurangi emisi. Bahkan, beberapa Kontraktor KKS telah mendapatkan persetujuan untuk menerapkan teknologi carbon capture, utilization, and storage (CCS/CCUS) yang dianggap dapat membantu dalam perjalanan menuju energi bersih.