Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma Bangkitkan Ekonomi Lokal

BREBES - Sebuah bangunan tua yang dulunya merupakan pabrik gula kini berdiri megah sebagai Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma. Proyek ini digarap oleh PT PP Sinergi Banjaratma, anak usaha PT PP (Persero) Tbk, yang mengubah tempat bersejarah ini menjadi pusat ekonomi baru bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Brebes, Jawa Tengah.

Transformasi ini membawa manfaat bagi banyak pelaku usaha, salah satunya Gilang (35), seorang pedagang oleh-oleh khas Cirebon. Sejak berjualan di rest area ini, omset dagangannya melonjak drastis.

“Kalau lagi ramai banget bisa lebih dari Rp20 juta per hari, tapi kalau di hari biasa Rp5 juta masih bisa didapat,” katanya saat ditemui di Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma, pada Kamis, 20 Februari 2025.

• Pasukan Rusia Bersiap Rebut Deposit Lithium Raksasa Ukraina
• Emma Stone Curi Perhatian, Jadikan Gaun Louis Vuitton Sebagai Wadah Popcorn
• Fintech Lending 360Kredi Gelar Aksi CSR: Penanaman Mangrove untuk Masa Depan Hijau
• Kisruh Kasus Royalti, Berikut Sumber Harta Kekayaan Agnez Mo

Gilang yang memiliki empat tenant di rest area ini mengaku, bahwa biaya sewa per bulannya mencapai Rp8 juta untuk keempat tenant miliknya. Meski begitu, ia optimis bisa meraup pendapatan lebih besar saat musim mudik Lebaran 2025, dengan target Rp25 juta hingga Rp30 juta per hari.

Cerita lain datang dari salah satu pedagang sebut saja Abah (65), seorang pedagang peralatan tradisional dan kerajinan tangan dari kayu serta gerabah, juga merasakan manfaat dari keberadaan rest area ini. Jika sedang ramai, ia bisa meraup omset lebih dari Rp5 juta per hari. Namun, di hari-hari biasa, pendapatannya bisa turun drastis hingga hanya Rp500 ribu atau bahkan nihil.

"Kalau lagi musim ramai seperti hari raya atau libur panjang, omset hariannya bisa lebih dari Rp5 juta. Tapi kalau sepi, kadang nol rupiah, kadang Rp500 ribu per hari," ujar Abah.

Abah mengaku, gerainya disewa dengan harga sekitar Rp2,3 juta per bulan, tergantung luas area dagang yang dipilihnya.

Rest Area yang Berkonsep Heritage

Direktur Utama PT PP Sinergi Banjaratma, Dina Yunanda, menegaskan bahwa rest area ini memang diperuntukkan bagi para pelaku UMKM. Sebanyak 70% dari total tenant di rest area ini diisi oleh UMKM yang sebelumnya berjualan di pinggir jalan Pantura, Brebes.

"Lokasi ini diperbolehkan menjadi rest area asalkan 70% diisi oleh para pelaku UMKM, sesuai izin pembangunan dari Kementerian PUPR," ujar Dina dalam kunjungannya ke Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma pada Kamis, 20 Februari 2025.

Hingga saat ini, rest area ini memiliki 188 tenant UMKM dan 27 tenant non-UMKM, dengan total pekerja mencapai 596 orang. Beragam produk dijajakan di sini, mulai dari kuliner nusantara, oleh-oleh, kerajinan tangan, gerabah, lukisan, batik, hingga wahana permainan anak.

Sebagai informasi Sebelumnya, bangunan ini merupakan pabrik gula yang didirikan pada 1908 oleh NV Cultuur Maatschappij, sebuah perusahaan perkebunan asal Amsterdam, Belanda. Pabrik ini sempat diambil alih oleh PT Perkebunan Nusantara IX sebelum akhirnya tutup pada 1997 akibat tingginya biaya operasional dibanding hasil produksi.

Setelah lebih dari dua dekade terbengkalai, kompleks pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 10,5 hektare ini akhirnya ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Seiring dengan perkembangan infrastruktur, terutama Tol Trans-Jawa, pemerintah menginisiasi revitalisasi area ini sebagai rest area dengan tetap mempertahankan arsitektur bangunan lama.

Proyek ini melibatkan beberapa konsorsium besar, termasuk PT Waskita Toll Road, PT Rajawali Nusantara Indonesia, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT PP Properti, PT Jasamarga Properti, dan PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN). Dengan konsep heritage yang unik dan dukungan bagi UMKM, Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma kini menjadi salah satu destinasi menarik di jalur tol Trans-Jawa.