Restrukturisasi dan Optimalkan Penggunaan AI, LinkedIn Pecat Ratusan Karyawan
- LinkedIn umumkan pemutusan hubungan kerja terhadap 668 anggota tim teknik, produksi, bakat, dan keuangan sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan yang tengah berlangsung. Perubahan ini mengikuti penyesuaian strategis perusahaan yang melibatkan pengembangan perusahaan di sektor kecerdasan buatan (AI).
Tekno
JAKARTA - LinkedIn, platform media sosial yang terkenal untuk jaringan profesional, mengumumkan pemutusan hubungan kerja terhadap 668 anggota tim teknik, produksi, bakat, dan keuangan sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan yang tengah berlangsung.
Perubahan ini mengikuti penyesuaian strategis perusahaan yang melibatkan pengembangan perusahaan di sektor kecerdasan buatan (AI).
LinkedIn telah mengalokasikan banyak sumber dayanya untuk meningkatkan penggunaan teknologi AI. Baru-baru ini, perusahaan telah memperkenalkan fitur yang memanfaatkan AI untuk merekomendasikan kandidat pencari kerja kepada perekrut.
Pada bulan Mei, LinkedIn telah melakukan pemangkasan pekerja di 716 posisi dan menutup aplikasi mereka di China, tindakan ini diklaim merupakan bagian dari perubahan strategis dan rencana jangka panjang perusahaan. Keputusan ini didasari oleh perubahan perilaku pelanggan serta upaya untuk memacu pertumbuhan pendapatan.
- Menilik Beda Pendapat 4 Hakim MK Dalam Putusan Syarat Capres-Cawapres
- Bangun Pabrik Pupuk PUSRI IIIB, Adhi Karya Pegang Kontrak Baru Rp1,4 Triliun
- Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mau Nyambung ke Surabaya, Faisal Basri: Kacau!
Dilansir dari CNN Internasional, Selasa, 17 Oktober 2023, Ryan Roslansky, CEO LinkedIn, menjelaskan bahwa tindakan ini diambil untuk menyesuaikan diri dengan dinamika pasar yang terus berubah. Meskipun perusahaan terus mencatat pertumbuhan dalam jumlah pengguna aplikasi, perubahan dan pemangkasan ini menjadi penting untuk menjaga daya saing perusahaan.
Walau melakukan pemutusan hubungan kerja di berbagai divisi, LinkedIn tetap melaporkan pertumbuhan finansial yang positif. Laporan pendapatan terbaru mencatat bahwa pendapatan perusahaan melebihi angka US$15 miliar atau sekitar Rp235 triliun (kurs Rp17.000) selama tahun fiskal saat ini, dengan pertumbuhan keanggotaan yang terus meningkat selama delapan kuartal berturut-turut.
Keputusan untuk merestrukturisasi dan fokus pada pengembangan teknologi AI, mencerminkan tekad LinkedIn untuk tetap relevan dalam dunia bisnis yang berubah. Meskipun tindakan ini mengejutkan, tujuan utama tindakan ini adalah untuk memastikan pertumbuhan dan kesinambungan jangka panjang perusahaan.