Restui Pengembangan Kecerdasan Buatan, Ini Syarat yang Diajukan Pemerintah China pada Perusahaan AI
- Pemerintah China memberi lampu hijau pada sejumlah perusahaan teknologi dalam negeri yang hendak mengembangkan kecerdasan buatan.
Dunia
BEIJING- Pemerintah China memberi lampu hijau pada sejumlah perusahaan teknologi dalam negeri yang hendak mengembangkan kecerdasan buatan. Adapun syarat yang diberikan adalah perusahaan teknologi harus menjadikan kecerdasan buatan yang diciptakannya berbicara baik tentang pemerintah sosialis.
Mengutip New York Times Rabu, 26 April 2023, syarat tersebut tertuang dalam aturan dari Cyberspace Administration of China yang mencakup AI generatif, jenis teknologi baru yang mendukung ChatGPT dan produk baru lainnya yang telah menggemparkan dunia Barat dalam beberapa bulan terakhir.
Dalam peraturan itu disebutkan bahwa perusahaan harus memperhatikan aturan sensor Partai Komunis China yang melarang diskusi tentang sejarah sensitif tertentu dan melarang kritik apapun terhadap pemimpin negara. Menurut pembatasan yang diusulkan, konten yang dihasilkan oleh model AI ini harus mencerminkan nilai-nilai inti sosialis dan menghindari informasi yang merusak kekuatan negara atau persatuan nasional.
Selain itu, aturan yang ditetapkan juga meminta perusahaan harus memastikan chatbot mereka membuat teks dan gambar yang benar dan menghormati kekayaan intelektual, dan akan diminta untuk mendaftarkan algoritme mereka dengan regulator.
- Pascalebaran, KAI Banting Harga Kereta Api Jarak Jauh
- Mudik Lebaran 2024, Penumpang Pesawat di Bandara Soekarno Hatta Naik 25 Persen
- PLN Catat Konsumsi Listrik Saat Lebaran Capai 29,9 GW
- Penelitian: 5 Elemen yang Diharapkan Gen Z dari Perusahaan
Rancangan aturan tersebut tentunya dapat mempersulit perusahaan teknologi China untuk mengejar saingan dari AS, seperti Microsoft, OpenAI , Google, Facebook, dan Anthropic, yang telah memimpin lebih awal dalam perlombaan AI generatifdunia.
Perlu dicatat, sejumlah perusahaan teknologi seperti Tencent, Bytedance, Baidu, Alibaba, Sensetime, dan perusahaan teknologi besar China lainnya memiliki potensi teknis untuk mengembangkan model AI generatif mereka sendiri.
Sayangnya, pembatasan pada apa yang dapat dikatakan oleh model-model ini kemungkinan akan memperlambat pengembangan dan membatasi seberapa luas teknologi dapat didistribusikan di negara tersebut.