<p>Karyawan beraktivitas dengan latar belakang layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jum&#8217;at, 25 September 2020. Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit dan ditutup menguat 103,03 poin atau 2,13 persen ke posisi 4.945,79 pada hari ini, setelah empat hari beruntun parkir di zona merah. Penguatan indeks hari ini ditopang kenaikan saham-saham berkapitalisasi jumbo alias big caps. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Review IHSG Sepekan: Meningkat 1,42 Persen ke Level 6.126,92, Hasnur Internasional Shipping IPO

  • Indeks Harga Saham Gabungan selama sepekan terakhir, 30 Agustus-3 September 2021, mengalami peningkatan 1,42%. Dalam penutupan perdagangan Jumat, 3 September 2021, IHSG berada di level 6.126,92 dari level 6.041,37 pada penutupan pekan lalu.

Pasar Modal

Reza Pahlevi

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan selama sepekan terakhir, 30 Agustus-3 September 2021, mengalami peningkatan 1,42%. Dalam penutupan perdagangan Jumat, 3 September 2021, IHSG berada di level 6.126,92 dari level 6.041,37 pada penutupan pekan lalu.

Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian selama sepekan tercatat terkoreksi 5,1% menjadi Rp11,01 triliun dari Rp11,6 triliun pada pekan lalu. Rata-rata frekuensi harian juga turut turun 7,57% menjadi 1.326.596 transaksi dari 1.435.231 transaksi pada pekan lalu.

Volume transaksi harian pun tercatat turun 8,06% menjadi 19,9 miliar saham dari 21,64 miliar saham pada pekan sebelumnya. Investor asing pada 3 September 2021 tercatat beli bersih sebesar Rp208,90miliar, sedangkan sepanjang 2021 nilai beli bersih investor asing sudah Rp22,33 triliun.

Pada Rabu, 1 September 2021, Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan perusahaan tercatat ke-29 tahun ini. PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS tercatat di papan utama BEI dan bergerak pada sektor transportation and logistics dengan sub sektor logistics & deliveries.

Untuk obligasi, terdapat 2 pencatatan Obligasi Berkelanjutan dan 1 Sukuk Ijarah Berkelanjutan di BEI. Pertama, Obligasi Berkelanjutan III Bank UOB Indonesia Tahap I Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Bank UOB Indonesia dengan nilai Rp100 miliar. 

PT Fitch Ratings Indonesia memberikan peringkat AAA(idn) (Triple A) untuk obligasi tersebut, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Kedua, Obligasi Berkelanjutan II PP Properti Tahap III Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT PP Properti Tbk (PPRO) senilai Rp341 miliar. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idBBB- dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Ketiga, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Intiland Development Tahap I Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Intiland Development Tbk (DILD) dengan nilai nominal sebesar Rp250 miliar. Hasil pemeringkatan PT Kredit Rating Indonesia untuk Sukuk ini adalah irA- (Single A Minus) dan PT Bank Mega Tbk (MEGA) bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang 2021 adalah 57 emisi dari 40 perusahaan tercatat senilai Rp57,55 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 470 emisi dengan outstanding sebesar Rp420,40 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 126 perusahaan tercatat.

Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 156 seri dengan nilai nominal Rp4.325 triliun dan USD400 juta. Lalu, Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp6,17 triliun.