<p>Suasana pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jum&#8217;at, 17 Juli 2020. Indeks harga saham gabungan (IHSG) mencatat koreksi 0,21 persen di akhir sesi pertama perdagangan Jumat 17 Juli 2020. Kekhawatiran terkait gelombang kedua penyebaran virus corona (Covid-19) dan aksi ambil untuk atau profit taking dinilai menjadi penyebab koreksi indeks. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Review Pasar Modal Sepekan: IHSG Cetak Rekor Tertinggi, Kapitalisasi Pasar tembus Rp8.696 Triliun

  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, yaitu pada posisi 6.892,82, meningkat 1,13% dari posisi 6.815,61 pada penutupan perdagangan pekan lalu.
Pasar Modal
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, yaitu pada posisi 6.892,82, meningkat 1,13% dari posisi 6.815,61 pada penutupan perdagangan pekan lalu. 

Sejalan dengan hal tersebut, kapitalisasi pasar Bursa turut mencapai rekor tertingginya, yaitu senilai Rp8.695,70 triliun, naik 1,26% dari Rp8.587,78 triliun pada pekan lalu. Sedangkan, investor asing membukukan beli bersih (net buy) sebesar Rp19,18 triliun sepanjang tahun berjalan.

Di sisi lain, rata-rata frekuensi transaksi Bursa turun hingga 6,86% menjadi 1.459.269 transaksi dari 1.566.668 transaksi selama sepekan lalu. Rata-rata nilai transaksi harian Bursa juga anjlok 8,57% menjadi Rp12,43 triliun dari Rp13,60 triliun pada pekan sebelumnya.

Tak hanya itu, penurunan signifikan turut dicatatkan pada rata-rata volume transaksi harian Bursa yang selama sepekan terkoreksi 9,31% menjadi 23,825 miliar saham dari 26,272 miliar saham pada penutupan pekan sebelumnya.

Pada Kamis, 17 Februari 2022, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) merilis Obligasi Berkelanjutan III SMART Tahap III Tahun 2022 dan resmi tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai nominal sebesar Rp1 triliun.

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia untuk obligasi ini adalah idA+ (Single A Plus) dan PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini. Sehingga, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2022 adalah 7 emisi dari 6 emiten dengan nilai Rp5,11 triliun. 

Adapun total emisi obligasi dan sukuk tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 484 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp432,24 triliun dan US$47,5 juta yang diterbitkan oleh 124 emiten. 

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 146 seri dengan nilai nominal Rp4.708,07 triliun dan US$200,00 juta. Sementara, Efek Beragun Aset (EBA) tercata sebanyak 10 emisi senilai Rp4,86 triliun.