Review Pasar Modal Sepekan: IHSG Naik Tipis, Asing Net Sell Nyaris Rp1 Triliun
Selama sepekan (periode 1 Maret 2021 – 5 Maret 2021), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) peningkatan sebesar 0,27%. Pada perdagangan akhir pekan, indeks ditutup pada level 6.258,75 dari level 6.241,80 pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya.
Pasar Modal
JAKARTA – Mengawali bulan Maret 2021, pasar modal Indonesia mencatatkan pergerakan data perdagangan yang cukup fluktuatif namun masih dalam kategori positif.
Selama sepekan (periode 1 Maret 2021 – 5 Maret 2021), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) peningkatan sebesar 0,27%. Pada perdagangan akhir pekan, indeks ditutup pada level 6.258,75 dari level 6.241,80 pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya.
Pada periode ini, rata-rata frekuensi harian Bursa turut mengalami peningkatan sebesar 0,85% menjadi 1.408.070 kali transaksi dari 1.396.236 kali transaksi pada sepekan sebelumnya.
- Tidak Mampu Bayar Kupon Global, BEI Gembok Saham Garuda Indonesia
- Basis Investor Ritel Menguat, Kemenkeu Optimis SBN Ritel Diburu Investor
- 23 Perusahaan Antre IPO: Pak Erick, Masih Belum Ada BUMN di Daftar BEI
Sementara itu, kapitalisasi pasar indeks komposit turun tipis sebesar 0,05% menjadi Rp7.352,21 triliun dari Rp7.355,58 triliun pada pekan lalu.
Rata-rata volume transaksi harian pada pekan ini juga mengalami perubahan sebesar 0,74% dari 22,18 miliar saham, menjadi 22,015 miliar saham. Rata-rata nilai transaksi harian pada pekan ini anjlok 14,41% menjadi Rp14,216 triliun dari pekan sebelumnya Rp16,610 triliun.
Investor asing selama sepekan mencatat aksi jual bersih alias net sell sebesar Rp957,06 miliar. Kendati begitu, sepanjang tahun 2021 investor asing masih mencatatkan beli bersih (net buy) sebesar Rp14,21 triliun.
Obligasi
Pada Kamis, 4 Maret 2021, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap II Tahun 2021 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap II Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
Obligasi dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp2,5 triliun. Sementara, Sukuk Mudharabah dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp500 juta.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idA (Single A) untuk Obligasi ini. Sedangkan Sukuk Mudharabah diberikan peringkat yang setara, yaitu idA(sy) (Single A Syariah). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.
- IHSG Masih Konsolidasi Usai Rilis BI Rate, Simak Saham EMTK, LSIP, ZYRX, dan WIKA
- Saham Pilihan Mirae Sekuritas Juni 2021: BBRI Ditendang Diganti PRDA, Temani ANTM hingga INCO
- IHSG Terancam Bearish Jelang Rilis BI Rate, Rekomendasi Saham AALI, SMRA, BNGA, dan GGRM
Jumlah emisi Obligasi dan Sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 sebanyak 13 emisi dari 11 emiten dengan nilai Rp11,85 triliun. Total emisi Obligasi dan Sukuk tercatat di BEI saat ini berjumlah 475 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp427,1 triliun dan US$47,5 juta yang diterbitkan oleh 130 emiten.
Di sisi lain, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 141 seri dengan nilai nominal Rp4.076,55 triliun dan US$400 juta. Selain itu, tercatat Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp7,25 triliun. (SKO)