Revolusi Energi Terbarukan Tidak Dapat Dihentikan
- Saat ini asumsi manusia bukan lagi tentang "apakah" kita akan mengadopsi energi terbarukan, melainkan "seberapa cepat" kita dapat mewujudkannya.
Energi
JAKARTA - Dunia sedang mengalami transformasi energi seiring dengan semakin canggihnya teknologi diabad ke-21. Pergeseran penggunaan energi terbarukan merupakan tren yang sedang berkembang dan tidak dapat dihentikan.
Saat ini asumsi manusia bukan lagi tentang "apakah" kita akan mengadopsi energi terbarukan, melainkan "seberapa cepat" kita dapat mewujudkannya.
Badan Energi Internasional (IEA), Sebuah Lembaga yang berperan sebagai regulator dunia energi, memproyeksikan bahwa pada tahun 2030, energi terbarukan akan menyumbang hingga 50% dari total pasokan listrik global. Hal ini memberikan cerminan bagaimana dunia memproduksi dan menggunakan energi terbarukan.
Namun hingga kini dunia masih menghadapi tantangan besar dalam penggunaan energi fosil. Emisi karbon global masih berada pada tingkat yang sangat tinggi, yang meningkatkan risiko kenaikan suhu global di atas ambang batas kritis 1,5 derajat Celsius.
Laporan baru dari Badan Energi Internasional mencatat bahwa dalam waktu singkat, industri otomotif telah mengalami transformasi. Pada tahun 2020, hanya satu dari setiap 25 mobil yang terjual adalah mobil listrik. Ditahun 2023, angka ini melonjak menjadi satu dari lima mobil yang terjual adalah mobil listrik.
- Perlindungan Lahan Pertanian Tidak Sekadar Butuh Undang-Undang
- Rupiah Potensi Tembus Rp16 Ribu, Jokowi Klaim Masih Aman
- Jokowi Singgung Untung Rugi Proyek MRT dan LRT
Laporan tersebut juga mengakui bahwa tidak semua penggunaan energi konvensional berdampak negatif. Banyak negara telah mengambil langkah signifikan dalam mengadopsi energi terbarukan dan mendorong masyarakat untuk beralih ke teknologi yang lebih berkelanjutan, seperti kendaraan listrik dan hemat energi.
Pada akhir November mendatang, para pemimpin dunia akan berkumpul di Dubai untuk menghadiri Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-28 (COP28), yang dianggap sebagai forum penting untuk mendapatkan konsensus lebih lanjut dalam upaya mengatasi perubahan iklim. Pertemuan ini juga mencakup pembicaraan tentang potensi kesepakatan pengurangan penggunaan bahan bakar fosil.
Pentingnya kemitraan antara pemerintah, perusahaan, dan investor dalam mendukung transisi energi yang ramah lingkungan tak bisa diabaikan. Dengan kerja sama global dan komitmen bersama, kita dapat menciptakan dunia yang lebih bersih, lebih hijau, dan lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang.